PT.GURINDAM MEDIA KEPRI- Mencerdaskan & Memuliakan

Dari Wisata Kota Apung Sedanau Sampai Ke Keramat Botol

Mencerdaskan & Memuliakan - Desember 29, 2021
Dari Wisata Kota Apung Sedanau Sampai Ke Keramat Botol
Tokoh Masyarakat Natuna Di sedanau Nato bersama Camat dan TNI Polri Melakukan Aktifitas Gotong Royong di sisi Pantai Sedanau - (Gurindam.id)
RajaBackLink.com

SEDANAU, GURINDAM.ID– Pulau Sedanau adalah sebidang tanah lebih kecil dari benua di kelilingi oleh air di lautan yang luas di bagian utara kepulauan Indonesia, tepatnya di  Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebelah barat dari Pulau Bunguran Kabupaten Natuna.

Satu kepulauan terluar di Indonesia dengan sumber daya yang sangat kaya seperti ikan, ekosistem terumbu karang serta potensi minyak dan Gas Bumi.

Pulau Sedanau walau terpisah dari Bunguran namun secara administratif penamaannya masih menyematkan nama pulau utama, yaitu Kecamatan Bunguran Barat.

Dari Bunguran menuju Sedanau ditempuh menggunakan Kapal feri cepat dengan lama tempuh sekira 25 menit perjalanan. Jika ditempuh dari Kota Ranai menuju Pelabuhan Binjai maka waktu perjalanan ditambah 20 menit lagi.

Hanya ada satu kali penyeberangan ke Pulau Sedanau dalam sehari, setiap pukul 15.00. Begitu pula sebaliknya, dari Sedanau ke Binjai, setiap pukul 07.30. Jika anda memulai perjalanan dari Kota Ranai, ibu kota Natuna, maka memerlukan waktu 1 jam 15 menit.

Empat puluh lima menit dari Bandara Ranai menuju Pelabuhan Binjai. Karena dari Ranai harus menuju pelabuhan terlebih dahulu yang jaraknya cukup jauh untuk kemudian dilanjut ke Sedanau mengunakan kapal Feri.

Sedanau walau berbentuk pulau kecil namun terkesan modern. Jalannya sudah beraspal mulus, meski berada di atas permukaan laut sekalipun pemandangan alami laut begitu lepas.

Pada sisi tengah jalan diberi pembatas yang dipasang beberapa deretan tiang lampu penerang jalan sebagaimana di kota besar. Sedanau pantas disebut kota modern di atas laut.

Jarak tempuh jalan di sini memang tidak terlalu jauh. Namun tata kotanya sungguh memikat. Bangunan rumah-rumah penduduk walau berbahan kayu namun terlihat sedikit elegan dan tertata rapi satu sama lainnya dengan warna warni cat serta serambi rumah berhadap hadapan dengan rumah lainnya.

Mayoritas penduduknya adalah suku melayu dan beragama Islam. Selain Masjid, juga terlihat Gereja dan Bihara yang terlihat berdampingan harmonis di salah satu sudut pulau.

Pulau Sedanau oleh pemerintah setempat akan dibuat terhubung dengan Pulau Bunguran melalui sebuah jembatan beton selebar jalan raya. Saat ini jembatan yang dibangun dari Sedanau namun hingga kini belum tuntas selesai dikerjakan.

Masyarakat Sedanau sering memanfaatkan jembatan tanggung nan lebar itu sebagai tempat bersantai sekedar menikmati pemandangan sore hari. Pada musim Ikan bilis banyak warga menjemur hasil tangkapan bagan.

Dari sini kita bisa menyaksikan pemandangan laut nan luas berwarna biru kehijauan yang di atasnya banyak berdiri keramba-keramba atau rumah tempat budidaya ikan hidup ini adalah handalan pencarian masyarakat pulau Sedanau.

Sedanau adalah wilayah perkotaan Bermarwah terbesar kedua setelah Kota Ranai sebagai ibu kota Natuna. Membuat unik kota sedanau adalah hampir 70 persen pemukiman warga berada di atas permukaan laut, kondisi ini membuat kotanya berdiri di atas air laut Pulau Sedanau.

Selain terkenal dengan keindahan kotanya yang berada di atas permukaan laut (Kota Terapung), Sedanau juga terkenal dengan pusat perdagangan, hampir di sepanjang jalan pelantar, berdiri bangunan rumah toko (ruko) yang menjual aneka barang, mulai dari toko pakaian, toko kelontong serta toko material.

Pulau kecil namun terkesan modern. Jalannya sudah beraspal membentang lurus ke laut dan kemudian menyusuri permukaan pantai Pulau Sedanau untuk kemudian di hubungkan kembali. Meski berada di atas permukaan laut, Bangunan rumah-rumah penduduk walau berbahan kayu namun terlihat sedikit elegan dan tertata rapi.

Selain terkesan Kota Bermarwah terapung di atas permukaan laut Pulau Sedanau juga memiliki pantai pasir Marus yang sudah sangat terkenal di kalangan masyarakat sebagai obyek wisata utama di Pulau Sedanau.

Pantai pasir Marus tidak terlalu panjang namun sangat elok. Garis pantai yang sepanjang 500 meter ini punya pasir putih yang bersih.

Airnya jernih dan udara pantai segar. Landai ombak pantai pasir Marus juga tidak terlalu dalam sehingga dapat menimbulkan rasa aman bagi para wisatawan yang hendak menyelam, berenang mau pun berendam di sana baik bagi orang dewasa maupun anak-anak.

Selain pantai di Pulau Sedanau sebenarnya banyak terdapat gunung-gunung yang memberikan pesona alam yang indah yaitu Gunung Kute, Gunung Takong, Gunung Toknen, gunung Kurai, gunung Air Duyuk, gunung Pelawan, dan Gunung Sintu.

Kebanyakan warga Sedanau berprofesi sebagai nelayan yang cenderung untuk pergi memancing dan memanen sumber daya alam laut.

Camat Bunguran Barat Tri Didik Sisworo

Camat Bunguran Barat Tri Didik Sisworo bersama Warga dan TNI dan Polri melaksanakan gerakan membersihkan pantai di Sedanau

Berkah para nelayan yang sangat tekun degan berusaha melakukan membudidaya ikan kerapu dan napeleon bernilai jual tinggi dan memiliki pasar yang jelas di luar negeri, yakni Hong Kong dan Taiwan.

Untuk kerapu, hingga saat ini harga jualnya masih di kisaran Rp150 ribu per kilogram dan untuk napoleon, harganya sangat fantastis karena rerata dipatok Rp1,2 –Rp1,4 juta per kg.

Karena bernilai jual tinggi, semua petani ikan maupun nelayan di Pulau Sedanau memilih untuk fokus pada dua jenis ikan tersebut.

Sedanau menjadi pusat perdagangan ikan kerapu dan napoleon. Beberapa bulan sekali kapal dari Hongkong sandar di pelabuhan Sedanau.

Ketika itu, nelayan dari berbagai pulau pulau berkumpul untuk menjual ikan hasil budidaya seperti ikan Kerapu dan Napoleon.

Cerita lainnya yang sangat menarik di pulau Sedanau terdapat sebuah kampung Karang Princess. Memasuki kampung ini, para pengunjung akan disambut tugu kecil yang di atasnya terdapat miniatur pesawat baling-baling.

Bukan tanpa sebab, ternyata menurut warga, tugu tersebut dibangun secara swadaya oleh warga untuk mengenang tragedi jatuhnya pesawat Kashmir Princess tipe Lockheed L-749A Constellation. “Mereka membawa 19 penumpang dari Republik Rakyat Cina (RRC) untuk menghadiri KAA pertama di Bandung, 1955 lalu,” kata Junaidi warga setempat menceritakan.

Ada Keramat Botol atau orang sini menyebut Keramat Pucong hingga makam keluarga kerajaan Negara Brunai Di Sedanau Selalu dikunjungi Wisatawan

Saat sampai di Keramat Botol, di Pulau Sedanau,  Natuna, kami sudah diwanti-wanti agar tidak bicara sembarangan. Bersikap sopan dan menjaga etika selama berjalan-jalan. Disana,  kami menikmati keindahan pulau kecil dan keramahan warganya yang terbuka. Menyenangkan.

Tiba waktunya, kami berziarah ke makam leleuhur, orang sakti disitu. Tentu saya berharap akan menemui makam besar indah dan berkarisma kuat. Begitu sampai di makam beliau, hati ini kecewa berat. Kenapa ?.

Makam itu hanya makam tanah biasa dengan kayu nisan tua lapuknya. Ditambah botol-botol kosong ditancapkan terbalik mengelilingi nisannya. Mirip makam ” dewa mabuk”, pikir penulis.  Lalu apa yang bisa dimintakan dari tokoh pemabuk seperti ini,  didoakan saja tak pantas, keluh batin dalam ini. Tapi banyak yang berziarah takzim disana.

Tibalah waktu pulang, saat mampir di warung minum sebelum naik boat, ada botol. Kosong, nganggur di meja. Terpikir bisa dijadikan sarana bikin pesan dalam botol. Seperti di film romantis. Sambil pamit pulang,  botol itu  saya sambar saja,  tanpa ijin yang punya warung.

 

Di kapal cepat penulis sibuk membuat puisi buat kekasih hati yang tega meninggalkanku. Selesai, tulisan di kertas itu,  kumasukkan ke dalam botol. Wah,  elok juga ini, saya menemukan keseruan dalam perjalanan kapal mesin yang panjang tapi mengasyikkan itu.

Saat sibuk mencari sumbat botol, agar kertasnya tak terendam air. Seorang bapak bertanya,”  Botol darimana Mas?.” sambil memandangi botol yang ada dalam genggamanku.

“Dari keramat botol Pak?!. ” jawab penulis sekenanya , bercanda. Kulihat ekpresi wajah Bapak yang menyapaku berubah. Dari hitam Sangar, Jadi Putih pias, ketakukan. Dalam batn saya menertawakan tenan seperjalanan itu, masak sebegitu takut sama pemabuk dari masa lalu.

Begitulah,  laut pun terlampaui, angin semilirnya khas,  menyegarkan benak yang suntuk. Sampai di dermaga seberang,  saya tersentak, botol berisi puisi untuk yang tersayang,  hilang begitu saja dari genggaman kedua tangan ini. Padahal saya yakin benar, benda itu terpegang erat-erat. Niatnya melempar di tengah laut pun, gagal tadi.

Saya penasaran, mencari botol yang hilang itu, di bangku sebelah,  dibawah bangku duduk. Posisi duduk penulis di tengah karena penumpang penuh. Saya berkeliling di boat yang berkapasitas 15 penumpang, tapi botol tadi benar -benar hilang.  Raib dari kedua tangan ini,  yang memegangnya kuat sejak berangkat dari dermaga sana.

Ah, jangan-jangan botol saya kembali secaraa gaib ke Keramat Botol sendiri. Rupayanya,  saya telah salah bicara, juga memandang rendah kekuatan dari masa lalu dari “dewa mabuk” di keramat botol tadi.

Dalam benak terdalam Penulis meminta maaf dan menunduk hormat pada mukijizat kecil enerji supernatural Nusantara yang baru saja dipertunjukkan semesta pada penulis.

Jangan memandang sejarah orang besar di masa lalu  dari keadaan makamnya sekarang. Hormati sepenuh hati!

Selain makam Keramat Pucong/Botol tepatnya di Sekolah Kecamatan Bunguran Barat terdapat makam Pangeran Syahbandar Anak Abdul Wahab Ibnu Sultan Umar Ali Syaifudin I yang berasal dari keturunan melayu-brunei, yang keturunannya masih ada di Sedanau, hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara Brunei Darussalam dengan Indonesia khususnya Natuna sangat erat.

Kota Sedanau sangat Bermarwah. Bagi sahabat traveler dapat menikmati suasana sangat asri di sana. Terdapat juga hotel dan penginapan disediakan. Tentu pelayanan dijamin para traveler betah ke sedanau.

 

Baca Juga  LSM Dan Ormas Siap Dukung Calon Kapolri Pilihan Presiden Joko Widodo
Click Bener Subscribe youtube Gurindam.id

Tinggalkan Komentar

LIKE FANPAGE

Our Visitor

136894
Users Last 30 days : 2847
Users This Month : 1978
Views This Year : 24937
Who's Online : 7
Your IP Address : 3.141.0.61
Server Time : 2024-04-20
Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya