Meski Pandemi COVID-19, Medco E&P dan Primer Oil Tetap Jalin Silaturahmi dengan Media di Anambas

GURINDAM.ID – Meski pandemi virus corona (COVID-19) masih melanda sejumlah daerah, namun hal itu tidak mengurungkan perusahaan Migas Medco E&P Natuna Ltd, dan Primier Oil serta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara (SKK Migas Sumbagut) menjalin tali silaturahim sekaligus pembagian paket Sembako dengan insan pers di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA). Bagi perusahaan Migas, media massa mempunyai peran bagi kelancaran operasi kontraktor migas di KKA.

Pjs. Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Haryanto Syafri, mengatakan, silaturahmi dan pemberian bantuan itu merupakan bentuk apresiasi sektor hulu migas pada wartawan dalam perannya mencegah penyebaran virus COVID-19.

“Harapan kami agar bantuan sembako ini dapat bermanfaat bagi wartawan di sekitar daerah operasi Medco E&P dan Premier Oil di Kabupaten Kepulauan Anambas,” ujar Haryanto.

Kegiatan yang berlangsung di Balai Seni, Tanjung, Tarempa, Kamis, (18/06/2020) itu dihadiri Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kepulauan Anambas, Jefrizal, S.Kom.MA.

Sementara Medco E&P dan POI diwakili oleh Field Relations Officer dan CD Officer menyerahkan sembako pada wartawan sebagai wujud apresiasi pada wartawan yang terus bekerja di masa pandemik.

Menurut Haryanto, kegiatan itu merupakan bentuk komitmen dari Medco E&P dan Premier Oil sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Anambas.

Vice Presiden Relations & Security, Medco E & P, Drajat Panjawi mengatakan pihaknya selalu menjadikan Kesehatan dan Keselamatan Pekerja serta keluarga sebagai prioritas utama.

Dalam menghadapi Pandemik COVID-19 ini, Medco E&P mengambil semua langkah yang diperlukan sesuai arahan Pemerintah untuk dapat terus menjaga Ketahanan Energi Nasional.

Perusahaan juga melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19, sesuai pedoman penanganan dari Pemerintah seperti memperketat akses dan melakukan pengecekan kesehatan yang ketat pada pekerja dan pengunjung di wilayah operasi sebelum memasuki fasilitas operasi, melakukan karantina dan rapid test bagi pekerja yang akan bertugas, menyesuaikan periode waktu pergantian kru dan meminimalisir jumlah personil yang bertugas. (rls)