Pangkoarmada I Terima Brevet Kehormatan Tertinggi “Hiu Kencana”, Pengabdian Kapal Selam Diwariskan dari Masa ke Masa

Angkatan laut Indonesia
Angkatan laut Indonesia

SURABAYA – Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksamana Muda TNI Arisbima Bayu Seta beserta tujuh Pejabat Tinggi (Pati) TNI Angkatan Laut lainnya menerima penghargaan prestisius, Brevet Kehormatan Hiu Kencana, langsung dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali. Acara penyematan yang penuh khidmat ini dilaksanakan di atas geladak Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nagapasa-403, kapal selam canggih kelas Chang Bogo, yang bertolak dari Dermaga Madura Koarmada II, Surabaya.

Brevet Hiu Kencana bukanlah penghargaan biasa. Ini merupakan bentuk penghormatan tertinggi dari satuan elite Kapal Selam (Satkasel) TNI AL, yang hanya diberikan kepada tokoh, warga negara, atau prajurit yang dinilai telah memberikan dharma bakti, pemikiran, tenaga, serta dukungan moral-signifikan bagi pengembangan dan kemajuan kekuatan bawah laut Indonesia.

Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Haris Bima Bayuseto, S.E., M.Si., M.Tr.Opsla.
Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Haris Bima Bayuseto, S.E., M.Si., M.Tr.Opsla.

Kedelapan penerima kehormatan dalam rangkaian peringatan Hari Armada RI 2025 ini adalah para pimpinan puncak TNI AL, antara lain Pangkormar, Asrena Kasal, Pangkolinlamil, seluruh Pangkoarmada (I, II, III), Gubernur AAL, dan Danpuspenerbal. Keberagaman jabatan ini menegaskan bahwa kesuksesan operasional kapal selam adalah hasil dari sinergi seluruh jajaran.

Semangat “Tabah Sampai Akhir”: Warisan Bung Karno yang Abadi

Dalam sambutannya, Kasal menekankan filosofi mendalam di balik brevet tersebut. Motto Satkasel, “Tabah Sampai Akhir” atau “Wira Ananta Rudira”, ternyata bersumber dari pidato bersejarah Presiden pertama RI, Soekarno, di atas kapal selam RI Tjandrasa pada 6 Oktober 1966. Pidato yang berapi-api itu berbunyi: “Sekali menyelam, maju terus tiada jalan untuk timbul sebelum menang. Tabah Sampai Akhir.”

“Semangat inilah yang mengakar dan mengalir dalam darah setiap awak kapal selam kita hingga hari ini,” tegas Kasal. Brevet Hiu Kencana, dengan simbol hiu sebagai penguasa lautan dan warna keemasan yang melambangkan kejayaan, mengandung makna kesiapan menjalankan tugas dengan keberanian, ketabahan, dan pengabdian sampai titik darah penghabisan, berlandaskan Pancasila dan Sapta Marga.

Bagi prajurit Jalasena (awak kapal selam), Brevet Hiu Kencana adalah simbol identitas dan kebanggaan tertinggi. Ia bukan hanya ditempelkan di dada kanan seragam, tetapi juga melekat dalam jiwa setiap pemakainya.

Brevet ini mengingatkan akan tanggung jawab besar, semangat pantang menyerah, dan dedikasi tanpa batas untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari kedalaman laut.

Acara yang dihadiri oleh sejumlah besar pejabat tinggi TNI AL, termasuk Pangkoarmada RI, Dankodiklatal, dan Dankoopkasel (Komando Pelaksana Kapal Selam) ini, menjadi penegasan komitmen bersama untuk terus memperkuat armada kapal selam Indonesia sebagai penangkal strategis yang andal dan disegani di kawasan.

Analisis Visioner: Menuju Kekuatan Bawah Laut yang Tangguh

Penganugerahan brevet kehormatan ini bukan sekadar seremoni. Ia mengirimkan pesan strategis yang kuat:

1. Peneguhan Tradisi dan Nilai: TNI AL secara konsisten menjaga legacy dan nilai-nilai luhur juang satuan kapal selam, menjadikannya sebagai tulang punggung warfare laut modern.

2. Sinergi Komando: Pemberian brevet kepada seluruh Pangkoarmada menunjukkan pendekatan terintegrasi dalam pengembangan kekuatan maritim, di mana kapal selam menjadi aset utama yang didukung oleh seluruh armada.

3. Dukungan Moral dan Visi Ke Depan: Penghargaan ini merupakan momentum untuk mendorong percepatan modernisasi dan penambahan kekuatan kapal selam baru, mengacu pada visi Poros Maritim Dunia. KRI Nagapasa-403, sebagai lokasi acara, adalah simbol nyata dari transformasi kemampuan tersebut.

Dengan semangat “Tabah Sampai Akhir” yang diwariskan sejak era Bung Karno, dan diemban oleh para pemimpin strategisnya, Satuan Kapal Selam TNI AL terus berlayar ke masa depan dengan visi yang jelas: menjadi garda terdepan pertahanan laut Indonesia yang profesional, tangguh, dan visioner.

(Gea/pen)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *