Ziarah Sejarah dan Khutbah Penuh Hikmah: Ahmad Muzani dan Habib Syech Wujudkan Harmoni di Pulau Penyengat

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, bersama tokoh ulama kondang, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, ke Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, Jumat (14/11/2025).
Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, bersama tokoh ulama kondang, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, ke Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, Jumat (14/11/2025).

KEPRI – Nuansa religius dan sejarah menyatu dalam kunjungan kerja Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, bersama tokoh ulama kondang, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, ke Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, Jumat (14/11/2025).

Didampingi Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mereka menunaikan Salat Jumat di Masjid Sultan Riau Lingga, sebuah masjid bersejarah yang menjadi saksi bisu kejayaan Kesultanan Riau-Lingga.

Kehadiran mereka semakin lengkap dengan hadirnya Habib Ali bin Habib Abdurrahman Alhabsyi yang bertindak sebagai Imam dan Khatib, Anggota DPR RI Andre Rosiade, serta Ketua DPRD Kepri Iman Sutiawan, menandakan harmoni antara para pemangku jabatan dan tokoh masyarakat.

Khutbah Jumat: Menggali Makna Mendalam di Hari Penuh Kemuliaan foto humas Pemprov Kepri
Khutbah Jumat: Menggali Makna Mendalam di Hari Penuh Kemuliaan foto humas Pemprov Kepri

Dalam khutbahnya, Habib Ali Alhabsyi menyampaikan tausiyah yang menyentuh kalbu, mengupas kemuliaan Hari Jumat sebagai ‘sayyidul ayyam’ (penghulu segala hari).

Dengan hikmah yang mendalam, beliau mengingatkan jamaah tentang lima peristiwa besar yang terjadi pada hari Jumat, penciptaan dan wafatnya Nabi Adam AS, diturunkannya ke bumi, ditetapkannya Jumat sebagai hari raya umat Islam, dan terjadinya hari Kiamat.

Habib Ali tidak hanya berhenti pada teori. Beliau menekankan pentingnya menghidupkan sunnah Rasulullah SAW di hari Jumat dengan amalan nyata.

“Perbanyaklah sedekah, giatlah menimba ilmu, dan jaga selalu adab dalam segala hal,” pesannya lirih namun berbekas. Sebuah pesan yang relevan di segala zaman, bahwa “Ilmu itu mulia, tetapi adab harus selalu didahulukan. Dan ketakwaan kepada Allah adalah kemuliaan tertinggi bagi setiap hamba,” sambutnya.

Usai menunaikan sholat, rombongan diajak Gubernur Ansar Ahmad berziarah menyusuri jejak sejarah dan sastra di Pulau Penyengat. Mereka mengunjungi makam pahlawan nasional, Raja Haji Fisabilillah, dan yang tak kalah penting, makam Raja Ali Haji.

Di makam sang pujangga inilah, semangat “Gurindam Dua Belas” seolah hidup kembali. Karya sastra yang tidak hanya indah bahasanya, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai agama, moral, dan budi pekerti luhur.

Ziarah ini bagai menyambung mata rantai perjuangan, dari medan tempur seperti yang diperjuangkan Raja Haji Fisabilillah, hingga medan pemikiran dan karakter bangsa yang digelorakan Raja Ali Haji melalui karyanya yang abadi.

Kunjungan yang padat makna ini tidak hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi simbol nyata penyelarasan antara kepemimpinan, keulamaan, dan pelestarian warisan budaya bangsa untuk Indonesia yang lebih baik.

(Grd/HMS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *