TNI AL Latih Perwira Marinir Masa Depan dengan Infiltrasi Udara Pakai Pesawat Casa NC 212 Aviocar

pesawat angkut taktis Casa NC-212 Aviocar
pesawat angkut taktis Casa NC-212 Aviocar

SIDOARJO – Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) melalui Skuadron Udara 600 Wing Udara 2 kembali membuktikan kesiapan operasionalnya.

Kali ini, satu unit pesawat angkut taktis Casa NC-212 Aviocar dikerahkan untuk mendukung Latihan Terjun Payung Statis bagi Perwira Siswa (Pasis) Korps Marinir Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-71.

Latihan yang digelar di sekitar Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Sidoarjo, sejak 10 hingga 16 November 2025 ini, merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan untuk mencetak perwira Marinir yang tangguh.

Dalam pelaksanaannya, para calon perwira Marinir tersebut melaksanakan praktek terjun statis langsung dari pesawat NC-212 pada ketinggian operasional antara 1300 hingga 1500 kaki.

Latihan ini bukan sekadar mempraktikkan teori terjun payung, tetapi lebih pada melatih kemampuan dasar infiltrasi udara sebuah taktik vital dalam operasi amfibi dan operasi militer lainnya.

Titik pendaratan atau Drop Zone (DZ) yang ditetapkan untuk memastikan presisi dan keamanan latihan berada tepat di Apron Skuadron Udara 400 Wing Udara 2.

Komandan Skuadron Udara 600, Mayor Laut (P) Marwanto, menegaskan komitmen satuan yang dipimpinnya.

“Dukungan operasi (dukops) ini merupakan wujud nyata kesiapan Skuadron 600 sebagai skuadron angkut taktis dalam mendukung setiap program pendidikan di lingkungan TNI AL,” ujarnya.

Mayor Marwanto juga menekankan bahwa seluruh kru penerbang dan teknisi memastikan pesawat dalam kondisi siap operasi penuh. “Ini untuk menjamin kelancaran dan, yang terpenting, keselamatan serta keamanan latihan bagi para Pasis AAL Korps Marinir,” tambahnya.

Kolaborasi antara satuan pendidikan dan satuan operasi mendapat apresiasi tinggi dari pimpinan. Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, menyoroti nilai strategis dari latihan semacam ini.

“Latihan terjun payung statis ini memiliki nilai ganda. Tidak hanya untuk mengasah naluri tempur dan keberanian para calon perwira, tetapi juga sangat efektif dalam meningkatkan interoperabilitas dan profesionalisme antara satuan pendidikan AAL dengan satuan operasi Puspenerbal,” papar Kolonel Adam.

Sinergi yang erat ini diharapkan dapat menciptakan kader-kader Marinir yang tidak hanya terampil dalam bertempur di darat, tetapi juga memahami dan mampu memanfaatkan dukungan udara dalam setiap operasi gabungan kedepannya.

Latihan ini menjadi bukti nyata komitmen TNI AL dalam menyiapkan kekuatan tempur yang terintegrasi dan profesional.

(Gas/pen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *