BALIKPAPAN – Gugus Keamanan Laut Komando Armada II (Guskamla Koarmada II) kembali menunjukkan kesigapan dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas kemanusiaan di laut.
Berdasarkan laporan dari kapal masyarakat, KRI Selar-879 berhasil mengevakuasi seorang korban meninggal dunia di perairan Tanjung Manggar, Balikpapan, pada Kamis (13/11/2025).
Operasi kemanusiaan ini bermula ketika KRI Selar-879, yang sedang melaksanakan patroli rutin, menerima laporan darurat melalui Radio VHF FM Ch.16 dari Tugboat Danny 40. Laporan tersebut menyebutkan adanya temuan mayat terapung di koordinat 01°11.294′ LS – 117°09.257′ BT.
Dengan sigap, KRI yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Dian Haris Susilo ini segera bergerak menuju lokasi untuk memverifikasi laporan dan melakukan prosedur evakuasi.
Pada pukul 09.00 WITA, tim dari KRI Selar-879 berhasil mengangkat jenazah dari perairan. Korban identified sebagai laki-laki berusia diperkirakan 40-50 tahun, mengenakan pakaian hitam, dan dalam kondisi utuh namun telah membengkak (tanda-tanda post-mortem).
Jenazah kemudian segera dibawa ke Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan untuk menjalani proses identifikasi lebih lanjut oleh pihak yang berwenang, guna mengetahui identitas dan penyebab kematiannya.
Refleksi Komitmen Kemanusiaan dan Perintah Pimpinan
Keberhasilan operasi ini tidak lepas dari komitmen pimpinan TNI Angkatan Laut. Dalam berbagai kesempatan, Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali selalu menekankan pentingnya peran TNI AL tidak hanya dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan, tetapi juga dalam melindungi nyawa dan memberikan rasa aman bagi seluruh pengguna laut di seluruh Indonesia.
Komitmen ini dijabarkan secara operasional oleh Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksda TNI I G. P. Alit Jaya, S.H., M.Si., yang memerintahkan seluruh unsur di bawahnya untuk selalu responsif dan proaktif dalam menangani setiap laporan dan situasi darurat di laut.
Danguskamla Koarmada II, Laksma TNI Hreesang Wisanggeni, menegaskan bahwa operasi evakuasi ini merupakan bukti nyata implementasi dari perintah tersebut.
“Ini adalah wujud nyata kehadiran negara di laut. Setiap unsur Guskamla Koarmada II siap siaga 24 jam untuk merespons setiap panggilan kemanusiaan dan darurat, mencerminkan komitmen kita untuk mengedepankan aspek kemanusiaan dalam setiap operasi,” ujarnya.
Operasi evakuasi oleh KRI Selar-879 ini menjadi testimoni nyata dari profesionalisme prajurit TNI AL, yang siap kapan saja dan di mana saja menjalankan tugas mulia, baik operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP) untuk bangsa dan negara.













