JAKARTA – Dalam rangka persiapan latihan TNI di Bangka Belitung, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali secara langsung meninjau Gladi Model Latihan TNI Tahun 2025 di Danau Akademi TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan ini menjadi tahapan kritis untuk memvalidasi kesiapan dan pemahaman satuan-satuan TNI sebelum pelaksanaan latihan sesungguhnya.
Hadir dalam peninjauan ini para pimpinan tertinggi TNI, termasuk Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tony Harjono, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa, serta sejumlah pejabat tinggi Mabes TNI dari ketiga matra. Kehadiran para pejabat ini menegaskan komitmen TNI dalam memastikan kesiapan operasional yang optimal.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampaikan apresiasi tinggi atas keberhasilan pelaksanaan Gladi Model yang dinilai berjalan dengan baik dan sistematis. Beliau secara khusus menyoroti efektivitas metode Tactical Floor Game yang diterapkan dalam kegiatan ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para unsur pimpinan yang sudah melaksanakan Tactical Floor Game dengan menggunakan Time Table dan model yang saya rasa ini bisa dikembangkan di satuan pendidikan,” ucap Panglima TNI.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa model pelatihan yang diterapkan tidak hanya relevan untuk latihan operasional, tetapi juga memiliki nilai aplikasi yang tinggi dalam pengembangan pendidikan militer.
Gladi Model Latihan TNI Tahun 2025 memegang peran penting dalam membangun profesionalisme prajurit, memperkuat sinergi antarmatra (TNI AD, TNI AL, dan TNI AU), serta memastikan kesiapsiagaan TNI dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman yang semakin kompleks.

Keikutsertaan Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam peninjauan ini menegaskan peran strategis matra laut dalam operasi gabungan, khususnya yang akan diselenggarakan di wilayah kepulauan Bangka Belitung. Kesiapan unsur laut menjadi kunci sukses dalam menciptakan deterrence yang efektif di wilayah maritim Indonesia.
Melalui latihan terpadu yang terencana dan terukur seperti ini, TNI tidak hanya mengasah kemampuan taktis-operasional, tetapi juga memperkuat fondasi strategis pertahanan nasional.
Penerapan hasil kegiatan ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kemampuan satuan TNI dalam menjaga kedaulatan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia di masa mendatang.
“Latihan ini merupakan bukti komitmen TNI untuk terus meningkatkan profesionalisme dan kesiapsiagaan, sekaligus bentuk nyata dalam menghadapi dinamika lingkungan strategis yang terus berkembang,” tegas seorang analis pertahanan.
Gladi model ini menjadi penanda bahwa TNI terus berinovasi dalam menyiapkan kekuatan yang andal, modern, dan terintegrasi untuk menjawab segala tantangan keamanan di masa depan.
(Pen/has)













