Mantan Dandim Natuna dan 48 Kolonel Resmi Naik Pangkat Menjadi Brigjen, Berikut Daftar Lengkapnya

48 Kolonel TNI AD Pecah Bintang: Wujud Regenerasi dan Kepercayaan Institusi
48 Kolonel TNI AD Pecah Bintang: Wujud Regenerasi dan Kepercayaan Institusi

GURINDAM.ID – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Agus Subiyanto. Melalui Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1334/IX/2025, menandatangani mutasi dan promosi besar-besaran terhadap puluhan perwira tinggi di lingkungan TNI, khususnya di matra darat.

Keputusan yang ditandatangani Kepala Setum TNI Brigjen Adek Chandra pada 30 September 2025 ini menjadi bagian dari proses pembinaan karier dan regenerasi kepemimpinan militer.

Langkah strategis ini sekaligus mempertegas arah kebijakan pertahanan era Presiden Prabowo Subianto yang menekankan modernisasi militer dan penguatan sumber daya manusia pertahanan.

Dalam salinan keputusan itu disebutkan:

“Bahwa dalam rangka pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan baru di lingkungan Tentara Nasional Indonesia perlu menetapkan Keputusan Panglima Tentara Nasional Indonesia,” Lugasnya.

Pernyataan ini menegaskan bahwa mutasi bukan semata urusan administrasi, melainkan bagian dari strategi besar menjaga dinamika organisasi TNI agar tetap adaptif, profesional, dan efektif menghadapi tantangan keamanan regional maupun global.

48 Kolonel TNI AD Pecah Bintang: Wujud Regenerasi dan Kepercayaan Institusi

Sebanyak 48 perwira menengah berpangkat kolonel kini resmi menyandang pangkat brigadir jenderal (bintang satu). Mereka ditempatkan di berbagai posisi strategis, mulai dari lembaga pendidikan militer, kementerian pertahanan, hingga lembaga negara seperti BIN, Lemhannas, dan Mahkamah Agung.

 

Kenaikan pangkat ini dinilai sebagai langkah konkret memperkuat profesionalisme dan meritokrasi di tubuh TNI. Para perwira yang naik bintang umumnya memiliki rekam jejak kuat di bidang operasional, pendidikan militer, dan pertahanan strategis.

Daftar Lengkap 48 Kolonel yang Naik Pangkat Menjadi Brigadir Jenderal

 

Berikut nama-nama lengkap 48 perwira TNI AD yang dimutasi dan naik pangkat menjadi brigadir jenderal (bintang satu) berdasarkan Keputusan Panglima TNI:

 

  1. Kolonel Inf Dr. Agustatius Sitepu – dari Pamen Denmabesad menjadi Dirlat Kodiklat TNI
  2. Kolonel Inf Ganardyto Herry Kuntjahjono – dari Paban I Jakrenstra Biro Ren Srenum TNI menjadi Karo Dal Srenum TNI
  3. Kolonel Arh Marthen Verny Rorintulus – dari Pamen Danmabesad menjadi Karorenstradokkerma Sops TNI
  4. Kolonel Arh Ade David Siregar – dari Paban VII/Latsiapgab Biro Lat TNI Sops TNI menjadi Karo Lat TNI Sops TNI
  5. Kolonel Cpl Adolf Surung Simanjuntak – dari Paban VI Mat Non Sista Slogad menjadi Aslog Kaskogabwilhan I
  6. Kolonel Inf Wisnu Herlambang – dari Pamen Ahli Bidang Diklat Kopassus menjadi Pa Sahli Tk. II LH Sahli Bid Wassus dan LH Panglima TNI
  7. Kolonel Arm Rico Ricardo Sirait – dari Pamen Denmabesad menjadi Karo Infohan Setjen Kemhan
  8. Kolonel Arm Dr. Ir. Guntur Eko Saputro – dari Kaprodi Doktor Ilmu Pertahanan Unhan menjadi Wakil Dekan Fakultas Kamnas Unhan
  9. Kolonel Cke Dr. Ir. Sahrun Gultom – dari Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Madya Baranahan Kemhan menjadi Wakil Dekan Fakultas Vokasi Logistik Militer Unhan
  10. Kolonel Arh Wirawan Yanuartono – dari Auditor Madya Itjen Kemhan menjadi Dir SDA & Buatan Pothan Ditjen Pothan Kemhan.
  11. Kolonel Kav Darmawan Wirapermana – dari Kabag Proglap Set Baranahan Kemhan menjadi Kapus Baloghan Kemhan
  12. Kolonel Czi Cosmas Manukallo Danga – dari Kabid Renkon Puskon Baranahan Kemhan menjadi Kapus Renharwat Alpalhan Baharwathan Kemhan
  13. Kolonel Inf Efran Gunawan – dari Paban IV/Bidlugri Sintel TNI menjadi Kapus Analisis Intelhan Bainfokomintelhan Kemhan
  14. Kolonel Inf Djoko Wibowo – dari Kabag Sisjamtu Diklat Set Badiklat Kemhan menjadi Kapuspinjemenhan BPSDMP Kemhan.
  15. Kolonel Inf Asep Tardiana – dari Kasubdit Komunikasi Sosial Dit Vet Ditjen Pothan Kemhan menjadi Kapus Vet Bacadnas Kemhan
  16. Kolonel Inf Parluhutan Marpaung – dari Kadepjas Akmil menjadi Kapus Belneg Bacadnas Kemhan
  17. Kolonel Ckm Dr. dr. Markus Wibowo – dari RS dr. Suyoto Kemhan menjadi Kepala RS Khusus Rehabilitasi Pusreshabkhesan Kemhan
  18. Kolonel Arm Rudi Setiawan – dari Analis Kebijakan Madya KKIP menjadi Wakil Dekan Fakultas Strategi Pertahanan Unhan
  19. Kolonel Inf Budi Haryono – dari Auditor Madya Itjen Kemhan menjadi Dir SDM Pothan Ditjen Pothan Kemhan.
  20. Kolonel Cpl Tumpal Raines Napitupulu – dari Dosen Tetap Unhan menjadi Tenaga Ahli Madya Deputi Bid Geoekonomi Dewan Pertahanan Nasional
  21. Kolonel Cke Aries Sugiantoro – dari Kabag Rumga Roum Setjen Kemhan menjadi Tenaga Ahli Madya Deputi Bid Geostrategi Dewan Pertahanan Nasional
  22. Kolonel Inf Andree Saputro – dari Dirbinlat Pussenif menjadi Danpusdikter Pusterad
  23. Kolonel Inf Kurniawan, M. Mgt – dari Pamen Denmabesad menjadi Direktur Analis Ipolsosbud BIN
  24. Kolonel Kav Otto Sollu – dari Pamen Denmabesad menjadi Tenaga Ahli Pengkaji Madya Lemhannas
  25. Kolonel Inf Daru Cahyadi Soeprapto – dari Paban IV/Binsiapsat Sopsad menjadi Danrem 064/MY Kodam III/Slw
  26. Kolonel Arm Erland Hendriatna – dari Paban I/Ren Ster TNI menjadi Dirjianbang Kodiklat TNI
  27. Kolonel Inf Djohan Darmawan – dari Kasrem 064/MY Kodam III/Slw menjadi Kepala Pusat Pengendali BNPB
  28. Kolonel Inf Mochamad Arief Hidayat – dari Wadirdik Sdirdik Akmil menjadi Direktur Perencanaan dan Rekonstruksi BNPB
  29. Kolonel Chk Ida Yanti – dari Mahkamah Agung menjadi Panitera Dilmiltama MA
  30. Kolonel Inf Donny Pramono – dari Paban VI/Inteltek Sintelad menjadi Kadispenad
  31. Kolonel Czi Chandra Adibrata – dari Kasrem 052/Wkr menjadi Kapusbintal TNI
  32. Kolonel Arh Riksawan Ardhianto – dari Dirbindok Pusserhanud menjadi Asren Pangkohanudnas
  33. Kolonel Arh Tri Sugiyanto – dari Kadeppengmilum Akmil menjadi Aspers Kohanudnas
  34. Kolonel Arh Rudi Ragil Sang Putra – dari Pamen Denmabesad menjadi Ashanudmatrad Pangkohanudnas
  35. Kolonel Chk Anton Maruli Tambunan – dari Kabidum Babinkum TNI menjadi Kaotmilti I Medan Babinkum TNI
  36. Kolonel Inf Septa Viandi Dwi – dari Paban II/Minaneyops Sopsad menjadi Kasdivif 2 Kostrad
  37. Kolonel Inf Polsan Situmorang – dari Pabanopslat Sidirlat Kodiklatad menjadi Danpuslatpur Kodiklatad
  38. Kolonel Arm Tejo Widhuro – dari Paban I/Ren Sterad menjadi Dirbinjemen Sesko TNI
  39. Kolonel Inf Nur Wahyudi – dari Irutum It Kopassus menjadi Danrem 045/Gaya Kodam II/Swj
  40. Kolonel Arh Blasius Popylus – dari Pamen Denmabesad menjadi Kapoksahli Pangdam XXIV/Mandala Trikora
  41. Kolonel Arm Anggoro Nur Setiawan – dari Wadanpeltekad Kodiklatad menjadi Kadislitbangad
  42. Kolonel Czi Basuki Sabdono – dari Dirbinlitbang Pusziad menjadi Desentralisasi
  43. Kolonel Kav Janto Imanuel Tehupuring – dari Wadan Pusdikbangspes Kodiklat TNI menjadi Kadisinfolahtad
  44. Kolonel Inf Rio Neswan – dari Dosen Utama Seskoad menjadi Pa. Sahli Tk II Kasad Bidang Tah Energi
  45. Kolonel Cpm Rinoso Budi – dari Dirbingakkum Puspomad menjadi Staf Khusus Kasad (penugasan di Kementerian/Lembaga)
  46. Kolonel Inf M. Ghoffar Ngismangil – dari Pamen Denmabesad menjadi Dosen Tetap Unhan (penugasan Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara)
  47. Kolonel Inf Rudi Setiawan – dari Paban IV/Opsdagri Bina Ops Sops TNI menjadi Dosen Tetap Unhan (penugasan Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara)
  48. Kolonel Cpn Rhino Charles Tuwo – dari Kabalakada Puspenerbad menjadi Dosen Tetap Unhan (penugasan Kepala Sekolah SMA Taruna Nusantara).

 

Makna Strategis dan Pesan Politik Pertahanan

Mutasi ini menunjukkan arah transformasi kepemimpinan di tubuh TNI.

 

Jenderal Agus Subiyanto dinilai tengah memperkuat rantai komando dan kapasitas adaptif perwira menengah agar siap menghadapi tantangan geopolitik, mulai dari konflik di Laut China Selatan, keamanan siber, hingga operasi kemanusiaan lintas negara.

Di sisi lain, penempatan sejumlah perwira di Unhan, Kemhan, Lemhannas, dan Dewan Pertahanan Nasional menunjukkan komitmen untuk mengintegrasikan dunia militer dengan pendidikan, riset, dan kebijakan publik pertahanan.

Langkah ini juga sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun pertahanan nasional yang kuat berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan human capital unggul.

Pemerintah melalui Panglima TNI menegaskan bahwa regenerasi bukan sekadar rotasi, tapi investasi jangka panjang dalam pembangunan karakter, profesionalisme, dan moralitas prajurit.

TNI dituntut tidak hanya tangguh di medan perang, tetapi juga melek strategi, komunikasi, dan diplomasi pertahanan.

Dengan promosi ini, wajah kepemimpinan TNI diisi dengan figur-figur baru yang memiliki kombinasi pengalaman lapangan dan kemampuan manajerial tinggi.

Kebijakan ini diyakini akan memperkuat daya tangkal bangsa di tengah dinamika geopolitik Asia Tenggara yang semakin kompleks.

Sumber: MerahPutih/HRD

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *