JENEWA, NEW YORK, VIRGINIA, WEST POINT – Jejak langkah dedikasi Lt. Gen. Prof. Dr. Rantastia Nur Alangan Prestasi ini menegaskan posisinya sebagai pemikir strategis di kancah diplomasi perdamaian, hukum militer internasional, dan pendidikan transformatif. dalam bidang pendidikan, hukum internasional, dan diplomasi perdamaian kembali menuai pengakuan internasional yang bergengsi.
CEO Universal Institute of Professional Management (UIPM) ini menerima serangkaian penghargaan dan undangan resmi dari berbagai lembaga terkemuka dunia yang berafiliasi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan jaringan mitra kemanusiaan global.
Pencapaian ini tidak hanya merefleksikan komitmen pribadinya, tetapi juga menempatkan institusi yang dipimpinnya, UIPM, pada peta global sebagai pemain kunci dalam membangun perdamaian berkelanjutan melalui pendidikan.

Pada 22 Mei 2024, sebuah momen bersejarah tercatat ketika Lt. Gen. Rantastia Nur Alangan menerima Commemorative Medal of Peace (Bronze) dari Soldiers of Peace International Association (SPIA) yang bermarkas di Jenewa, Swiss.
SPIA bukanlah organisasi biasa; ia merupakan wadah internasional yang menghimpun para veteran penjaga perdamaian (Blue Helmets) di bawah naungan United Nations Peacekeepers Movement.
Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas dedikasi luar biasa Rantastia dalam memperjuangkan nilai-nilai inti PBB: Keadilan, Hukum Internasional, dan Kemajuan Sosial.
Penganugerahan medali perdamaian ini menegaskan bahwa perjuangannya untuk martabat manusia dan keadilan global mendapatkan resonansi yang kuat di jantung diplomasi dunia, Jenewa.

Menyadari kompleksitas konflik modern yang memerlukan pendekatan inklusif, pada 22 Mei 2025, Rantastia berhasil menyelesaikan Military Gender Advisor Course. Ini adalah pelatihan daring bertaraf internasional yang dirancang untuk mengintegrasikan perspektif gender secara mendalam dalam operasi militer dan misi perdamaian.
Penyelesaian kursus ini tidak sekadar menambah sertifikat, tetapi secara resmi memperkuat kapasitasnya sebagai Military Gender Advisor (MGA).
Kapasitas ini diselaraskan dengan standar tinggi yang ditetapkan oleh UN Women dan NATO Gender Perspective Framework, menempatkannya sebagai sosok yang diperhitungkan dalam memastikan perlindungan dan partisipasi penuh perempuan dalam proses perdamaian dan keamanan.

Kompetensi Lt. Gen. Rantastia di bidang operasi perdamaian semakin dikokohkan dengan diraihnya Certificate of Completion dari Peace Operations Training Institute (POTI), Virginia, USA, yang bekerja sama dengan Australian Defence Force (ADF) pada 10 April 2025.
Yang membuat pencapaian ini luar biasa adalah keberhasilannya menuntaskan sembilan kursus inti dengan nilai yang gemilang, mencerminkan penguasaan materi yang mendalam. Beberapa nilai yang mencolok antara lain:
Protection of Civilians (100%): Menguasai penuh strategi melindungi warga sipil di area konflik.
UN Military Observers Course (96%): Memahami peran dan prosedur pengamat militer PBB dengan sangat baik.
International Humanitarian Law (90%): Menguasai hukum humaniter internasional yang menjadi panduan dalam perang dan konflik.
Sertifikasi ini secara tegas menegaskan keahliannya dalam tiga pilar utama: Peacekeeping, Humanitarian Law, dan Ethics in Military Operations.

Pengakuan atas kepakarannya dalam hukum militer internasional dibuktikan dengan undangan resmi yang diterimanya dari International Society for Military Law and the Law of War (ISMLLW).
Pada 20 Maret 2023, Rantastia diundang untuk menghadiri XIIIth International Seminar for Legal Advisors of the Armed Forces yang diselenggarakan di United States Military Academy, West Point, New York.
Seminar bergengsi yang mengusung tema “Fault Lines in the Laws of War” ini menghimpun para penasihat hukum militer terkemuka, akademisi, dan pejabat pertahanan dari berbagai negara.
Dukungan dari Lieber Institute for Law & Warfare, USMA terhadap acara ini semakin menegaskan bahwa kehadiran Rantastia dianggap signifikan. Undangan ini menempatkannya dalam lingkaran elite para pemikir dan praktisi hukum militer global.
Beradu Pandangan Langsung dengan Presiden Dewan Keamanan PBB
Kiprah Rantastia tidak hanya terbatas pada ranah militer dan hukum, tetapi juga merambah ke diplomasi tingkat tinggi. World Federation of United Nations Associations (WFUNA) mengundangnya untuk berpartisipasi dalam Civil Society Dialogue langsung dengan Presiden Dewan Keamanan PBB, H.E. Dame Barbara Woodward, yang juga merupakan Duta Besar Tetap Inggris untuk PBB.
Dialog bertajuk “Briefing on the United Kingdom’s Presidency of the UN Security Council” ini berlangsung di Conference Room 9, UN Headquarters, New York, dan disiarkan langsung melalui UN Web TV. Partisipasinya dalam forum ini bukan sekadar kehadiran, melainkan cerminan nyata dari kontribusi aktif UIPM dalam membangun jembatan kemitraan antara masyarakat sipil dan lembaga internasional untuk mendorong transparansi dan diplomasi inklusif.
Kontribusi Berkelanjutan dalam Konferensi Peacekeepers UNA-UK
Jejak Rantastia dalam diskusi perdamaian global telah dimulai sebelumnya. Pada 2022, United Nations Association – United Kingdom (UNA-UK) telah mengundangnya untuk menghadiri UN Peacekeepers Day Conference. Acara yang diselenggarakan bersama Royal United Services Institute (RUSI) dan UNA-Westminster Branch ini menghadirkan pembicara kunci seperti Mr. Jean-Pierre Lacroix, Under-Secretary-General for Peace Operations PBB.
Konferensi tersebut membahas inisiatif strategis Action for Peacekeeping+ (A4P+) serta menjadi momentum untuk menghormati pengorbanan para pasukan Blue Helmets yang telah gugur sejak 1948. Keikutsertaannya menunjukkan komitmennya yang konsisten terhadap evolusi dan peningkatan efektivitas operasi perdamaian PBB.
Rangkaian penghargaan dan undangan bergengsi ini semakin mempertegas posisi Lt. Gen. Rantastia Nur Alangan sebagai tokoh multidimensional yang diakui di pentas global. Melalui UIPM, ia secara konsisten memperluas jejaring dan kolaborasi dengan lembaga-lembaga terkemuka, termasuk yang berafiliasi dengan PBB seperti UN ECOSOC, UN Global Compact (UNGC), Higher Education Sustainability Initiative (HESI), Asia-Pacific Quality Network (APQN), dan International Quality Assurance Agency (QAHE), serta mitra perdamaian seperti SPIA Geneva dan Peace Operations Training Institute USA.

Pernyataan Visi
Merespons semua pencapaian ini, Lt. Gen. Prof. Dr. Rantastia Nur Alangan menyampaikan pernyataan yang penuh makna:
“Pengakuan ini bukan hanya untuk saya pribadi, tetapi untuk seluruh insan pendidikan dan kemanusiaan yang telah berjuang tanpa pamrih bagi perdamaian dunia. UIPM berdiri bukan sekadar sebagai lembaga pendidikan global, tetapi sebagai jembatan untuk membangun kesadaran kemanusiaan dan keadilan universal.
Melalui semangat ‘Education for Peace’ dan ‘Justice through Knowledge’, kami ingin menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dapat menjadi senjata paling damai untuk menjaga dunia dari perpecahan. Dunia tidak membutuhkan lebih banyak konflik, melainkan lebih banyak kolaborasi dan empati. UIPM akan terus berkomitmen menjadi bagian dari solusi global untuk perdamaian yang berkelanjutan.”
· Lt. Gen. Prof. Dr. Rantastia Nur Alangan
CEO Universal Institute of Professional Management(UIPM)
Geneva– New York – Jakarta
Tentang Universal Institute of Professional Management (UIPM):
UIPM adalah institusi pendidikan profesional yang berkomitmen untuk memajukan perdamaian global,keadilan, dan pembangunan berkelanjutan melalui program pendidikan, pelatihan, dan riset yang transformatif. Dengan jejaring global yang kuat, UIPM berperan sebagai katalisator untuk menciptakan pemimpin masa depan yang siap menghadapi tantangan global.
Sumber: RNA.