SELAT MALAKA – Dalam upaya mempertajam kesiapsiagaan tempur, KRI John Lie-358 sukses melaksanakan latihan Visit, Board, Search, and Seizure (VBSS) di perairan strategis Selat Malaka, Senin (6/10/2025).
Latihan taktis ini menjadi batu loncatan penting dalam mempersiapkan diri menghadapi Latihan Bersama Samudera Shakti-25 antara TNI AL dan Angkatan Laut India.
Latihan yang dipimpin langsung oleh lima personel elit Satkopaska Koarmada I ini melibatkan 20 orang Anak Buah Kapal (ABK) KRI John Lie-358. Mereka dilatih untuk menguasai keterampilan kunci dalam operasi keamanan maritim, mulai dari pendekatan, naik ke kapal target (boarding), hingga pencarian dan penyitaan.
Latihan VBSS bukan sekadar rutinitas, tetapi simulasi nyata untuk mengantisipasi berbagai skenario ancaman di laut. Melalui latihan ini, para prajurit diasah untuk meningkatkan:
Kemampuan Taktis Individu dan Tim: Setiap gerakan dalam VBSS membutuhkan presisi dan koordinasi yang sempurna.
Prosedur Pemeriksaan Kapal: Mulai dari mengamankan kapal yang dicurigai hingga melakukan pencarian bukti.
Kerja Sama Tim yang Solid: Koordinasi antara Satkopaska dan ABK kapal merupakan kunci sukses operasi.
Respons Terhadap Ancaman Maritim: Seperti pembajakan, penyelundupan, dan pelanggaran kedaulatan wilayah.
“Latihan ini merupakan bagian integral dari kesiapan tempur TNI AL untuk menjaga stabilitas di wilayah perairan strategis Indonesia, khususnya di Selat Malaka yang memiliki lalu lintas padat,” ujar pernyataan resmi dari Dinas Penerangan Angkatan Laut.
Latihan intensif ini bukan tanpa tujuan. Kegiatan ini secara khusus dirancang untuk mempersiapkan KRI John Lie-358 dalam Latihan Bersama Samudera Shakti-25 yang digelar mulai 2 hingga 30 Oktober 2025 di Visakhpatnam, India.
Dalam latihan bilateral prestisius ini, TNI AL tidak hanya mengerahkan KRI John Lie-358, tetapi juga helikopter Helly HS-1311. Latihan bersama akan terdiri dari dua fase utama:
1. Harbor Phase: Meliputi pertukaran pengetahuan (Subject Matter Expert Exchange) dan interaksi antar-awak kapal (Ship Interaction).
2. Sea Phase: Fase puncak di mana KRI John Lie-358 bersama kapal perang India, INS Karavati, dan unsur lainnya akan melakukan patroli bersama serta berbagai latihan tempur laut yang kompleks.
Merespons rangkaian latihan ini, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menegaskan pentingnya kerja sama internasional.
Beliau menyatakan bahwa partisipasi dalam Samudera Shakti-25 merupakan wujud nyata komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dengan India sekaligus berkontribusi pada peningkatan keamanan maritim regional.
Dengan demikian, latihan VBSS KRI John Lie-358 di Selat Malaka bukan hanya sekadar simulasi, tetapi merupakan langkah strategis yang memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia dan mitra yang andal dalam menjaga perdamaian di kawasan.
Sumber: Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal)