JAKARTA – TNI Angkatan Laut berduka atas gugurnya Praka Mar Zaenal Mutaqim, personel Detasemen Intai Para Amfibi 1 (Den Ipam 1) Marinir. Prajurit tersebut gugur dalam sebuah insiden saat melaksanakan latihan terjun payung sebagai bagian dari persiapan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI ke-80.
Insiden yang terjadi di perairan Teluk Jakarta ini berakhir tragis meskipun Praka Zaenal sempat mendapat perawatan intensif selama dua hari. Jenazahnya telah dimakamkan secara militer di kampung halamannya di Grobogan, Jawa Tengah, pada Sabtu (4/10/2025).
Berdasarkan penjelasan resmi dari Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal), Laksma TNI Tunggul, insiden terjadi pada saat Praka Zaenal melakukan penerjunan Rubber Duck Operations (RDO).
“Dengan penuh rasa dukacita sedalam-dalamnya, TNI AL menyampaikan bahwa salah satu prajurit terbaik kami, Praka Mar Zaenal Mutaqim, telah gugur dalam tugas,” ujar Tunggul dalam keterangan persnya, Minggu (5/10/2025).
Tunggul memaparkan bahwa Praka Zaenal mengalami kecelakaan di udara pada fase Processing Opening Parachute. Meskipun demikian, parasutnya dilaporkan tetap mengembang sempurna hingga ia mendarat di air.
Tim pengaman laut yang siaga langsung melakukan evakuasi dengan menggunakan ambulance sea rider menuju posko kesehatan Kolinlamil. Selanjutnya, Praka Zaenal dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto untuk penanganan yang lebih intensif. Saat tiba di rumah sakit, kondisi prajurit tersebut masih dilaporkan sadar.
Sayangnya, setelah menjalani berbagai upaya medis terbaik, nyawanya tidak tertolong. Tim dokter RSPAD Gatot Subroto menetapkan Praka Zaenal Mutaqim meninggal dunia pada Sabtu (4/10) dini hari pukul 03.01 WIB.
TNI AL memberikan penghormatan terakhir dengan memakamkan Praka Zaenal secara militer di Dusun Banjardowo, Desa Sambungharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Upacara pemakaman dihadiri oleh perwakilan Danramil beserta anggota Kodim 0717/Grobogan, mencerminkan penghormatan tinggi dari institusi TNI.
Sebagai bentuk apresiasi atas pengabdiannya, TNI AL akan mengusulkan penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada almarhum.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan,” tutur Tunggul.
Tunggul juga menyebut almarhum sebagai prajurit yang berdedikasi tinggi, berprestasi, dan memiliki semangat juang yang luar biasa. Ia berharap insiden memilukan ini menjadi pelajaran berharga untuk selalu mengutamakan standar keselamatan dalam setiap operasi dan latihan.
Detasemen Intai Para Amfibi (Denipam) merupakan satuan baru dalam jajaran Korps Marinir. Satuan ini diresmikan pada Agustus 2025 lalu, menggantikan peran Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) yang dilikuidasi.
Peresmian tiga detasemen, yaitu Denipam 1 Jakarta (dijabat Letkol Marinir Romanimbun Butar-Butar), Denipam 2 Surabaya, dan Denipam 3 Sorong, menandai babak baru dalam organisasi tempur Korps Marinir TNI AL. Insiden ini merupakan ujian berat bagi satuan anyar tersebut di masa-masa awal pembentukannya.
(Detiknews/grd)