TARAKAN – Kapal Latih Layar Kebanggaan TNI AL, KRI Bima Suci, kembali menunjukkan perannya sebagai duta bangsa dalam gelaran Latihan Praktek (Lattek) Kartika Jala Krida (KJK) 2025 setelah mengarungi lautan internasional.
Kedatangan unsur Satuan Bantu (Satban) Koarmada II ini disambut meriah oleh masyarakat Kota Tarakan, menandai semangat diplomasi maritim yang digaungkan TNI AL di bawah kepemimpinan Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Pada Minggu (14/9/2025), dermaga Kota Tarakan semarak dengan irama genderang dan suling. Ratusan warga memadati jalan untuk menyaksikan Kirab Kota yang menampilkan atraksi memukau Genderang Suling (GS) Gita Jala Taruna dari para Taruna Akademi TNI AL (AAL) Tingkat III Angkatan ke-72.
Irama yang kompak dan gerakan yang serempak para calon perwira TNI AL ini menjadi pemandangan yang memadukan nuansa kedisiplinan militer dengan keindahan budaya bahari Nusantara.
Acara kirab secara resmi dibuka oleh Komandan Koandaeral (Kodaeral) XIII, Laksda TNI Phundi Rusbandi, yang menyatakan kebanggaan dan dukungan penuhnya terhadap misi latihan dan diplomasi KRI Bima Suci ini.
Sebelumnya, pada Sabtu (13/9), KRI Bima Suci telah menggelar Deck Reception yang megah di Dermaga TNI AL Kodaeral XIII. Acara prestisius ini dihadiri langsung oleh Walikota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes., beserta seluruh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tarakan.
Kehadiran para pemimpin daerah ini memperlihatkan sinergi yang kuat antara TNI AL dan Pemerintah Daerah dalam membangun semangat kemaritiman dan nasionalisme.
Dalam kesempatan itu, para Taruna tidak hanya menunjukkan kedisiplinan melalui atraksi Drum Corps yang enerjik, tetapi juga memukau tamu undangan dengan pertunjukan kesenian tradisional dari berbagai penjuru Indonesia.
Rangkaian acara ini bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah soft diplomacy yang efektif untuk memperkenalkan kekayaan budaya nasional dan memperkuat citra Indonesia sebagai negara maritim yang berbudaya.
Dansatgas KJK 2025, Letkol Laut (P) Sugeng Hariyanto, menegaskan bahwa rangkaian kegiatan ini memiliki makna yang mendalam.
“Selain untuk memperkenalkan KRI Bima Suci kepada masyarakat, Lattek Kartika Jala Krida merupakan sarana edukasi yang fundamental untuk membentuk karakter, jiwa kepemimpinan, dan mental pantang menyerah para calon perwira TNI AL,” ujarnya.
Sugeng menambahkan bahwa interaksi langsung dengan masyarakat, seperti yang terjadi di Tarakan, sangat penting untuk mempererat hubungan TNI AL dengan rakyat, khususnya masyarakat pesisir yang menjadi ujung tombak poros maritim Indonesia.
Keberhasilan kegiatan ini merupakan cerminan dari visi Kasal Muhammad Ali untuk terus memperkuat dimensi diplomasi TNI AL, tidak hanya melalui kekuatan militer tetapi juga melalui pendekatan budaya dan kebudayaan yang mampu mempersatukan bangsa.
Pelayaran KRI Bima Suci terus menjadi simbol kebanggaan nasional yang berlayar membawa nama Indonesia ke kancah dunia.
(Pen/rk)