JAKARTA – Pemerintahan Indonesia di bawah komando Panglima Tertinggi Republik Indonesia sekaligus Presiden kedelapan, Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto, mengambil langkah strategis dan bersejarah untuk pertahanan nasional.
TNI Angkatan Laut (AL) sedang dalam proses mengakuisisi kapal induk (aircraft carrier) pertama untuk memperkuat Armada Republik Indonesia.
Kapal yang ditargetkan adalah ITS Giuseppe Garibaldi, sebuah kapal induk legendaris milik Angkatan Laut Italia yang telah terbukti tangguh dalam berbagai operasi selama lebih dari empat dekade. Langkah ini merupakan bagian dari visi besar pemerintah untuk modernisasi alutsista dan penegakan kedaulatan maritim Indonesia.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali secara resmi mengonfirmasi ambisi strategis ini. “Kita berusaha untuk mengakuisisi kapal induk yang dulu dimiliki oleh Angkatan Laut Italia, yaitu Giuseppe Garibaldi,” jelas Laksamana Ali, seperti dikutip dari Jawa Pos pada Senin (8/9).
Kehadiran Giuseppe Garibaldi di bawah bendera Merah Putih dirancang untuk menjadi force multiplier yang multifungsi.
Kapal ini tidak hanya berperan sebagai simbol kekuatan militer tetapi sebagai aset operasional vital. Misi yang dapat didukung mencakup:
Operasi Militer Perang (OMP): Menjaga kedaulatan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia yang sangat luas.
Operasi Militer Selain Perang (OMSP): Memberikan dukungan logistik, bantuan kemanusiaan, evakuasi, dan penanggulangan bencana alam.
Sinergi Strategis Indonesia-Italia Melalui Fincantieri
Rencana akuisisi kapal induk ini melanjutkan kemitraan strategis antara TNI AL dan perusahaan galangan kapal ternama asal Italia, Fincantieri SpA. Kerja sama ini sebelumnya telah terwujud dengan kedatangan dua kapal fregat canggih:
1. KRI Brawijaya-320 (eks ITS Marcantonio Colonna)
2. KRI Prabu Siliwangi-321 (eks ITS Ruggiero di Lauria) yang rencananya tiba Januari mendatang.
Investasi untuk kedua fregat tersebut mencapai total USD 1,25 miliar, menandakan komitmen serius Indonesia dalam modernisasi angkatan laut.
Meski telah berdinas sejak 1983 dan baru dipensiunkan Oktober 2024, ITS Giuseppe Garibaldi menyimpan segudang kemampuan yang masih sangat relevan. Kapal ini dikenal sebagai light aircraft carrier yang efisien dan tangguh.
Kemampuan Udara: Dek penerbangan seluas 5.000 m² dapat mengangkut hingga 18 helikopter (seperti Sikorsky SH-90A) atau campuran 16 pesawat tempur V/STOL AV-8B Harrier II dan helikopter. Rencananya, kapal akan dimodifikasi untuk mengakomodasi drone.
Daya Jelajah Luar Biasa: Dengan kecepatan maksimal 30 knot (56 km/jam), kapal ini mampu berlayar sejauh 7.000 mil laut (13.000 km) tanpa berhenti, setara dengan kemampuan mengelilingi dunia.
Persenjataan Komprehensif: Dilengkapi dengan sistem pertahanan berlapis:
Rudal permukaan-ke-udara, Sistem Senjata Jarak Dekat (CIWS) untuk menghancurkan ancaman yang mendekat, Torpedo untuk perang anti-kapal selam, Sistem Peperangan Elektronik (EW) termasuk jammer, peluncur flare dan chaff untuk mengelabui peluru kendali musuh.
Masa Pakai Panjang: Menurut pernyataan Direktur Sales dan Bisnis AL Fincantieri, Mauro Manzini, kapal dalam kondisi baik dan setelah melalui proses rehabilitasi dan modernisasi yang disesuaikan kebutuhan TNI AL, masih memiliki sisa masa operasional 15-20 tahun ke depan.
Legenda Laut Mediterania Akan Berlayar untuk Nusantara
Nama Giuseppe Garibaldi diambil dari pahlawan pemersatu Italia. Kini, legenda kapal tersebut diproyeksikan akan berlanjut di perairan Nusantara, menjaga kedaulatan maritim Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Akuisisi kapal induk pertama ini bukan hanya tentang menambah kekuatan, tetapi merupakan pernyataan politik (statement of intent) bahwa Indonesia serius menjadi kekuatan maritim utama di kawasan Asia Tenggara yang berdaulat, mandiri, dan disegani.
Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk membangun Poros Maritim Dunia dan menjamin perdamaian serta kesejahteraan rakyat melalui kekuatan laut.
(Ant/gea)