SELAT SUNDA – Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Brawijaya-320 secara resmi telah memasuki wilayah perairan Indonesia pada Kamis (4/9).
Kedatangan kapal perang terbaru TNI AL yang baru menempuh pelayaran panjang dari Italia ini disambut secara heroik oleh unsur Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada I di Perairan Selat Sunda.
Penyambutan dilakukan oleh KRI Sultan Thaha Syaifuddin-376 (KRI STS-376) dan KRI Lambung Mangkurat-374 (KRI LAM-374).
Momentum ini tidak hanya menjadi seremonial belaka, tetapi langsung dimanfaatkan untuk menggelar serial latihan gabungan yang menunjukkan profesionalisme dan kesiapan tempur TNI AL.
Sebagai bentuk penyambutan operasional, tiga kapal perang tersebut melaksanakan berbagai serial latihan yang berlangsung dengan penuh semangat dan disiplin tinggi.
Latihan tersebut dirancang untuk mengintegrasikan KRI Brawijaya-320 ke dalam jajaran armada TNI AL secara cepat dan efektif.
Rangkaian latihan yang digelar meliputi:
Air Joining Procedure: Sebuah prosedur standar untuk menyatukan unsur udara dengan unsur permukaan dalam sebuah operasi. Latihan ini melibatkan pesawat CN-235 TNI AL.
Komunikasi Isyarat Flaghoist: Sebuah metode komunikasi tradisional dan vital antar kapal menggunakan bendera isyarat, menguji ketelitian dan kecepatan interpretasi awak kapal.
Formasi Jaladhipa: Sebuah formasi kebanggaan TNI AL yang memamerkan kemampuan manuver dan koordinasi yang sempurna antar kapal dalam armada.
Kehadiran KRI Brawijaya-320 menjadi simbol kebanggaan dan penambah kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL yang sangat signifikan. Kapal dengan kemampuan canggih ini diharapkan dapat memperkuat pilar pertahanan laut Indonesia.
Momen latihan bersama unsur Satkor Koarmada I ini juga secara tegas menegaskan soliditas dan kesiapan armada laut Indonesia. Hal ini menunjukkan komitmen TNI AL dalam menjaga kedaulatan dan keamanan perairan Nusantara.
Sebagai penutup dari rangkaian penyambutan bersejarah, digelar prosesi Sail Past yang sarat makna. Dalam prosesi ini, KRI Brawijaya-320 melaju dengan gagah di antara kedua kapal eskortnya, KRI STS-376 dan KRI LAM-374.
Prosesi penghormatan ini diwarnai dengan penghormatan militer, lambaian tangan, serta ucapan selamat datang dari seluruh awak kapal. Peristiwa ini menandai tonggak bersejarah dimana KRI Brawijaya-320 untuk pertama kalinya menginjakkan haluannya di tanah air, siap mengawal maritim Indonesia.
(Pen/ara)