LAUT MEDITERANIA – Angkatan laut dan babak baru dalam diplomasi pertahanan Indonesia-Mesir terukir. KRI Brawijaya-320, kapal perang TNI Angkatan Laut, untuk pertama kalinya melaksanakan latihan bersama (passing exercise/Passex) dengan fregat modern kebanggaan Mesir, ENS Tahya Misr-1001, di perairan Laut Mediterania.
Latihan ini menandai peningkatan kerja sama strategis kedua negara di bidang keamanan maritim, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai aktor kunci di panggung global.
Kegiatan Passex meliputi serangkaian manuver taktis, termasuk Latihan komunikasi dan koordinasi antar kapal.
Simulasi operasi keamanan laut, termasuk penanganan ancaman perompakan dan penyelundupan.
Sailing pass, di mana KRI Brawijaya-320 dan ENS Tahya Misr-1001 berlayar dalam formasi rapat sambil mengibarkan bendera kedua negara simbol persaudaraan dan komitmen menjaga stabilitas laut internasional.
Atase Pertahanan RI di Kairo, Kolonel Laut (P) Dafris D. Syahruddin, menegaskan pentingnya momen ini,
“Ini bukan sekadar latihan, tetapi bukti nyata Navy Brotherhood antara Indonesia dan Mesir. Langkah ini akan menjadi fondasi bagi kerja sama lebih luas di masa depan,” lugasnya.
Di bawah kepemimpinan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, TNI AL terus memperluas jejaring strategisnya. Latihan ini menjadi bukti komitmen Indonesia dalam membangun keamanan maritim global dan memperkuat posisinya di kancah internasional.
Komandan ENS Tahya Misr-1001 menyambut positif kolaborasi ini,
“Latihan ini membuktikan bahwa geografi bukan penghalang bagi solidaritas maritim. Kami berharap kerja sama ini terus berkembang,” ujarnya.
Latihan ditutup dengan farewell pass, di mana kedua kapal melintas berhadapan dalam jarak dekat sambil memberikan penghormatan terakhir.
Momen ini menjadi penanda dimulainya era baru hubungan TNI AL dan Angkatan Laut Mesir, dengan potensi kerja sama lebih intensif di bidang pertahanan dan keamanan maritim.
(Pen/gea)