PESAWARAN, LAMPUNG – Tim Pleton Siaga Bencana Alam Harimau Sumatera Brigif 4 Marinir/BS bergerak cepat menangani dampak tanah longsor dan pohon tumbang di Desa Ketapang dan Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Lampung.
Bencana yang terjadi akibat hujan deras semalam sempat memutus akses jalan utama, namun berhasil dinormalisasi berkat respons cepat para prajurit dan masyarakat setempat.
Bencana longsor dan tumbangnya sejumlah pohon besar terjadi pada Kamis dini hari (31/7) setelah hujan lebat mengguyur wilayah Teluk Pandan.
Material tanah dan pepohonan yang menutup jalan sempat mengganggu mobilitas warga sebelum akhirnya dibersihkan oleh tim gabungan Brigif 4 Marinir/Bs dan relawan setempat.
Kolonel Marinir Supriadi Tarigan, Komandan Brigif 4 Mar/BS, memimpin langsung operasi pembersihan.
“Kami berpegang pada SOP penanganan bencana dengan prioritas evakuasi jika ada korban dan koordinasi intensif dengan pihak terkait. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, dan jalan sudah bisa dilalui kembali siang ini,” tegasnya.
Operasi penanganan bencana ini mencerminkan komitmen TNI AL dalam mendukung masyarakat, sesuai dengan arahan Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali untuk selalu siap siaga menghadapi bencana. Beberapa langkah yang dilakukan meliputi pembersihan material longsor dan pohon tumbang dengan alat berat dan tenaga manual.
Penyiapan posko siaga bencana untuk mengantisipasi potensi longsor susulan. Koordinasi dengan BPBD setempat untuk pemantauan kondisi wilayah.
Warga setempat menyambut positif aksi cepat para prajurit.”Jalan utama kami tertutup sejak subuh, tapi sebelum siang sudah dibersihkan. Terima kasih TNI AL dan semua pihak yang terlibat,” ujar salah seorang warga Desa Ketapang.
Meskipun akses transportasi telah pulih, Brigif 4 Marinir/BS tetap mempertahankan personel di lokasi untuk memantau kondisi. Hal ini mengingat curah hujan masih tinggi dan berpotensi memicu bencana lanjutan.
Kejadian ini mempertegas peran strategis TNI AL dalam penanganan darurat bencana, tidak hanya di wilayah pesisir tetapi juga kawasan pedalaman.
Dengan pelatihan rutin dan peralatan memadai, prajurit marinir siap diandalkan untuk membantu masyarakat kapan pun dibutuhkan.
(Pen/gea)