GORONTALO – Sesuai amanah Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, TNI AL kembali membuktikan komitmennya sebagai “garda terdepan” bagi masyarakat Indonesia. Kali ini, aksi cepat tanggap dilakukan usai gempa bermagnitudo 8,7 SR di Semenanjung Kamchatka, Rusia (Rabu, 30 Juli 2025), yang berpotensi picu tsunami hingga ke pesisir Indonesia, termasuk Gorontalo.
Dipimpin Panglima Koarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, personel Lanal Gorontalo di bawah komando Letkol Laut (P) Hanny Chandra segera membangun posko evakuasi di tiga titik strategis, Mako Satgas Lanal Kwandang, Mako Lanal Gorontalo Posal Kwandang.
Sebanyak 80 warga Desa Leato Selatan berhasil dievakuasi dan ditempatkan di gedung Asangi dan Payungga milik Lanal. Tak hanya itu, TNI AL juga menyediakan 1 mobil ambulans, 2 perahu karet (sekoci), Personel gabungan TNI AL, BPBD, dan pemda untuk pendampingan.
“Kami akan terus siaga hingga BMKG nyatakan aman. Rencananya, pukul 19.00 WITA warga bisa kembali ke rumah,” tegas Denih melalui pesan singkat. Aksi ini memperlihatkan kolaborasi humanis antara TNI, pemerintah daerah, dan relawan.
Setidaknya, Gempa di Negara Rusia pagi ini memicu peringatan dini tsunami untuk wilayah pesisir Indonesia, termasuk Papua, Maluku Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Utara. BMKG terus memantau perkembangan, sementara TNI AL bersiaga penuh.
(Gea)