JAKARTA – Di tengah dominasi korporasi global di industri digital, Indonesia mencatatkan terobosan baru melalui inovasi blockchain karya anak bangsa.
Dipelopori tokoh muda visioner dia adalah Teungku Muhammad Raju, tokoh masyarakat asal Aceh, PT Asia Sistem Teknologi bersama gerakan Prabu Satu Nasional (PSN) meluncurkan ekosistem digital berbasis rakyat, siap bersaing di kancah internasional.
Teungku Raju menegaskan komitmennya membangun ekonomi digital inklusif yang dapat diakses seluruh masyarakat. “Ekonomi digital harus dimiliki dan dimanfaatkan oleh rakyat, bukan hanya segelintir elite atau perusahaan raksasa,” tegasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (20/7).
Sebagai langkah nyata, PT Asia Sistem Teknologi mengumumkan listing resmi Token PSNG (Prabu Satu Nasional Gold) di platform Lumadex.Finance, bursa decentralized exchange (DEX) buatan Indonesia, mulai 27 Juli 2025.

Token PSNG: Lebih dari Sekadar Aset Kripto dimana Token PSNG ini dirancang sebagai utility token dengan manfaat nyata, termasuk, untuk Pembayaran pulsa & paket data Pembelian token listrik, PDAM, dan BPJS Swap ke BLC Token (aset deflasi mirip Bitcoin, supply terbatas 21 juta).
“Kami fokus membangun komunitas kuat dan ekosistem berkelanjutan sebelum melangkah ke bursa global (CEX),” jelas Raju. Rencana ekspansi ke bursa internasional diproyeksikan dalam 3 bulan ke depan setelah adopsi komunitas matang.
PT Asia Sistem Teknologi telah mengembangkan empat token utama dengan fungsi spesifik:
1. PSNG Token Utilitas transaksi harian & akses aplikasi DovaChat (platform pesan berbasis blockchain).
2. LUMA Token Biaya transaksi (gas fee) di Lumadex.Finance.
3. BLC Token (Blocoin) Aset deflasi seperti Bitcoin, berbasis jaringan Solana untuk efisiensi tinggi.
4. BRICS GOLD Token Backed oleh 1 ton emas fisik, terbagi dalam 1 triliun unit digital untuk stabilitas nilai.
Lebih dari 5.000 pengguna dari Indonesia, Vietnam, Malaysia, Inggris, dan Taiwan telah mengadopsi ekosistem ini.
Inisiatif ini sejalan dengan arahan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang menekankan pentingnya hilirisasi digital. “Indonesia harus jadi produsen teknologi, bukan hanya konsumen,” ujar Gibran dalam Forum Ekonomi Digital ASEAN 2025.
Analis menilai langkah Teungku Raju sebagai tonggak sejarah blockchain Indonesia, menggugah peran masyarakat dalam penguasaan teknologi. “Ini bukti bahwa inovasi digital bisa tumbuh dari akar rumput,” pungkas Raju.
Tentang Prabu Satu Nasional (PSN):
Gerakan komunitas berbasis teknologi yang mendorong ekonomi digital inklusif. Tentang PT Asia Sistem Teknologi, Perusahaan pengembang solusi blockchain untuk kebutuhan harian masyarakat.
(Gea/RDA)