TNI AL Gagalkan Peredaran 160.000 Batang Rokok Ilegal di Labuan Bajo

Dalam operasi gabungan yang digelar Selasa (15/7), Tim Gabungan Pangkalan TNI AL (Lanal) Labuan Bajo berhasil mengamankan rokok ilegal
Dalam operasi gabungan yang digelar Selasa (15/7), Tim Gabungan Pangkalan TNI AL (Lanal) Labuan Bajo berhasil mengamankan rokok ilegal

LABUAN BAJO, NTT – Dalam operasi gabungan yang digelar Selasa (15/7), Tim Gabungan Pangkalan TNI AL (Lanal) Labuan Bajo berhasil mengamankan 160.000 batang rokok ilegal tanpa cukai resmi di Pelabuhan Pelindo Multipurpose Kelas III, Waeklambu, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Rokok bermerek Omni tersebut ditemukan dalam 10 kardus besar di dalam truk ekspedisi bernomor polisi L 8597 UD yang baru tiba dari Surabaya menggunakan KM Dharma Rucitra VII.

Operasi ini bermula dari laporan masyarakat yang mencurigai adanya pengiriman rokok ilegal melalui jalur laut.

Setelah kapal sandar pada pukul 11.00 WITA, Tim Gabungan yang terdiri dari TNI AL, Polri, Bea Cukai, KSOP, dan Satpol PP Labuan Bajo melakukan pemeriksaan pukul 13.50 WITA. Hasilnya, ditemukan ketidaksesuaian dokumen dan pelanggaran cukai.

Rokok menggunakan pita cukai palsu (12 batang per bungkus, padahal isinya 20 batang). Jenis rokok bold menggunakan pita cukai yang tidak sesuai ketentuan Perdirjen Bea Cukai No. PER-15/BC/2024.  Kerugian negara diperkirakan mencapai Rp120 juta.

Sopir truk (YDT, 46) dan kernet (PW, 23) diamankan untuk dimintai keterangan. Keduanya mengaku hanya menerima titipan dari jasa pengiriman di Surabaya. Seluruh barang bukti telah dibawa ke Mako Lanal Labuan Bajo untuk pemeriksaan lebih lanjut sebelum diserahkan ke Bea Cukai Labuan Bajo.

Komandan Lanal Labuan Bajo, Letkol Laut (P) Ardian Widjanarko Djajasaputra, menegaskan bahwa operasi ini membuktikan efektivitas kolaborasi TNI AL dengan aparat penegak hukum dalam memberantas peredaran barang ilegal.

“Ini adalah bukti nyata komitmen TNI AL menjaga kedaulatan laut Indonesia dari pelanggaran hukum, sesuai perintah harian Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali,” tegas Danlanal.

Operasi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI dan instruksi Kasal untuk meningkatkan patroli dan penindakan (Gakkumla) di wilayah perairan Indonesia guna mencegah illegal fishing, smuggling, dan aktivitas ilegal lainnya.

(Pen/gea)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *