SURABAYA – PT PAL Indonesia (Persero) terus menunjukkan progres membanggakan dalam pembangunan dua kapal fregat Merah Putih berdesain Arrowhead 140. Tonggak penting terbaru ditandai dengan penandatanganan kontrak sistem kritis Fitted For But Not With (FFBNW), mencakup Sensor, Weapon and Command (SEWACO) untuk kedua fregat kebanggaan nasional tersebut.
Penandatanganan bersejarah ini dilaksanakan secara resmi di tengah kemeriahan pameran Indo Defence 2024, sebagaimana diunggah akun Instagram resmi PT PAL pada 11 Juni 2025. Momen monumental ini dihadiri langsung oleh pimpinan tertinggi negara dan Kementerian Pertahanan.
“Penandatanganan ini dilakukan oleh CEO PT PAL Indonesia, Bapak Kaharuddin Djenod dengan Kementerian Pertahanan RI yang disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, serta Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin,” jelas unggahan tersebut.
PT PAL menegaskan bahwa Fregat Merah Putih bukan sekadar alat perang, melainkan simbol nyata kemandirian dan inovasi anak bangsa.
“Frigate Merah Putih… lambang semangat berdikari, inovasi anak bangsa, dan kekuatan strategis Indonesia di kancah global. Dengan teknologi mutakhir hasil karya putra-putri terbaik Indonesia, kapal ini diharapkan menjadi garda terdepan pertahanan laut serta mengawal era baru kejayaan maritim Indonesia,” tegas pernyataan PT PAL.
Proyek ambisius ini telah melalui beberapa tahap penting, Fregat Pertama: Melakukan First Steel Cutting pada 2022 dan mencapai tahap Keel Laying pada 25 Agustus 2023 di galangan PT PAL Surabaya.
Fregat Kedua: Saat ini juga sedang dalam tahap pembangunan yang dinamis oleh PT PAL.
Fregat Merah Putih pertama akan menjadi kapal perang terbesar dan paling canggih yang pernah dibangun di Indonesia. Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia, Iqbal Fikri, dalam video resmi perusahaan (25 Agustus 2023) menyatakan, “Fregat ini (Merah Putih) adalah kapal pertama yang dilaksanakan desain dan konstruksinya di PT PAL Indonesia… Kapal ini akan menjadi Combatan Ship yang terbesar dan tercanggih yang pernah dibangun di Indonesia,”lugasnya.
Kapal sepanjang 140 meter dengan displacement 5.996 ton ini dirancang berdasarkan regulasi Naval Cruise Kelas Lloyd’s Register.
Proses desain, konstruksi, produksi, hingga pengujian sepenuhnya dilaksanakan oleh insan-insan PT PAL Indonesia. Kapal ini akan dilengkapi dengan teknologi penginderaan (sensing) dan persenjataan modern yang disesuaikan melalui mekanisme adjusting sesuai kebutuhan pengguna TNI AL.
Sebelumnya, Penandatanganan kontrak FFBNW (Fitted For But Not With) untuk sistem SEWACO (Sensor, Senjata, dan Komando) merupakan langkah strategis.
Konsep FFBNW memungkinkan kapal dibangun dengan ruang, antarmuka, dan infrastruktur pendukung (seperti daya dan pendingin) yang siap untuk diintegrasikan dengan sistem senjata atau sensor canggih di masa depan. Ini memberikan fleksibilitas operasional dan strategis bagi TNI AL dalam meningkatkan kemampuan fregat sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan pertahanan.

Menuju Garda Terdepan Pertahanan Laut
Pembangunan dua Fregat Merah Putih Arrowhead 140 oleh PT PAL Indonesia merupakan proyek strategis nasional yang memadukan transfer teknologi, penguatan industri pertahanan dalam negeri (PINDHAN), dan peningkatan kekuatan utama sistem senjata alat utama (Alutsista) TNI AL.
Dengan kontrak sistem FFBNW yang kini resmi berjalan, proyek ini semakin mendekati realisasi sebagai garda terdepan pertahanan maritim Indonesia yang modern dan tangguh.
#PrabowoSubianto #KasalAli #PT #PAL #FregatMerahPutih #Arrowhead140 #Alutsista #Astacita #IndoDefence2024 #TNIAL #Babcock #Defense #Kemhan #Maritim #Indonesia #TeknologiMiliter #FFBNW #SEWACO