JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani resmi melantik Letnan Jenderal TNI (Purn) Djaka Budi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai pada Jumat (23/5/2025).
Pengangkatan mantan perwira tinggi TNI ini mencuri perhatian publik, mengingat latar belakangnya yang sarat pengalaman di dunia intelijen dan militer.
Djaka Budi Utama memulai karier dari Akademi Militer (Akmil), lalu membangun reputasi solid di jajaran TNI Angkatan Darat. Jabatan strategis seperti Danpusintelad (Komandan Pusat Intelijen AD) dan Sekretaris Utama BIN membentuknya sebagai sosok disiplin dengan naluri analitis kuat.
Tak hanya di medan operasi, pria yang pernah tergabung dalam Tim Mawar Kopassus ini juga berkontribusi di bidang koordinasi keamanan nasional sebagai Deputi di Kemenko Polhukam.
Kini, tantangannya beralih ke sektor fiskalĀ memimpin reformasi kepabeanan dan pemberantasan penyelundupan.
Berdasar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), total kekayaan Djaka Budi Utama mencapai Rp4,7 miliar dengan komponen terbesar berupa tanah dan bangunan (Rp3,5 miliar). Asetnya mencerminkan gaya hidup sederhana untuk seorang jenderal bintang tiga, dengan utang tercatat Rp258 juta.
Di balik reputasinya sebagai “orang keras”, rekan-rekan dekatnya menyebut Djaka sebagai pribadi yang fokus pada pembangunan tim.
Pengalamannya memimpin Danrem di Aceh dan Kasdam di Kalimantan menunjukkan kemampuan adaptasi di wilayah multikultural sebuah nilai plus untuk memimpin institusi seperti Bea Cukai yang bersinggungan dengan masyarakat luas.
Sebagai Dirjen Bea Cukai pertama berlatar belakang militer purnawirawan, Djaka diharapkan bisa, Memperkuat pengawasan terhadap penyelundupan dan narkotika. Meningkatkan layanan digital untuk percepatan arus logistik.
Menjaga keseimbangan antara ketegasan dan pendekatan humanis kepada pelaku usaha.
Sementara, Ibu Sri Mulyani dalam sambutannya menyebut, “Pengalaman beliau di bidang intelijen dan koordinasi keamanan akan menjadi nilai tambah untuk mengawal penerimaan negara,” lugasnya.
Sementara itu, usai dilantik menjadi Dirjen Bea dan Cukai Kemenkeu, Djaka Budi Utama menegaskan bahwa instansinya memastikan untuk mengawasi aktivitas pelabuhan-pelabuhan ilegal yang kerap jadi tempat keluar-masuknya barang impor/ekspor ilegal dan merugikan penerimaan negara.
Hal ini sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengawal penerimaan negara sesuai dengan yang ditargetkan Pemerintah.
Dengan segudang pengalaman lintas sektor, Djaka Budi Utama siap membawa semangat baru di Bea Cukai tegas, transparan, dan berorientasi pada pelayanan.
(Grd)