Usai Resmikan Ladang Migas, Presiden Prabowo Dapat Permintaan Bupati Natuna Cen Sui Lan untuk Dukung Geopark UNESCO

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan produksi perdana dua lapangan minyak dan gas bumi (migas) strategis, yaitu Lapangan Forel dan Terubuk, yang terletak di Wilayah Kerja (WK) South Natuna Sea Block B, Provinsi Kepulauan Riau.
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan produksi perdana dua lapangan minyak dan gas bumi (migas) strategis, yaitu Lapangan Forel dan Terubuk, yang terletak di Wilayah Kerja (WK) South Natuna Sea Block B, Provinsi Kepulauan Riau.

NATUNA – Pasca peresmian dua ladang migas oleh Presiden Prabowo Subianto di Laut Natuna, Bupati Natuna Cen Sui Lan gencar menjalin kolaborasi dengan pemerintah pusat untuk mendorong pembangunan di wilayah perbatasan.

Salah satu fokus utama adalah pengembangan Geopark Natuna sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia melalui pengakuan UNESCO Global Geopark.

Dalam audiensi resmi dengan Menteri Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) Teuku Riefky Harsya pada Jumat (16/5/2025), Bupati Natuna memaparkan potensi geologis, biologis, dan budaya Geopark Natuna yang layak diangkat ke tingkat internasional.

Bupati dan walikota se provinsi kepri
Bupati dan walikota se provinsi kepri

Geopark Natuna: Potensi Geologi & Budaya yang Mendunia 

Geopark Natuna merupakan kawasan strategis dengan  Formasi batuan berusia ratusan juta tahun yang memiliki nilai ilmiah tinggi.  Keanekaragaman hayati dan budaya khas perbatasan.

Serta usulan sebagai Jaringan Geopark Nasional dan sedang diproses untuk diakui UNESCO.

“Geopark Natuna bukan hanya aset lokal, tapi kebanggaan nasional yang harus dipromosikan secara global,” tegas Bupati Cen Sui Lan didampingi Sekda Natuna Boy Wijanarko.

Menteri Riefky Harsya menyambut baik inisiatif ini dan berkomitmen untuk:

Promosi destinasi tematik berbasis geologi dan alam. Pelatihan SDM lokal untuk pengembangan ekonomi kreatif. Sinergi lintas kementerian untuk penguatan ekosistem pariwisata.

“Kami akan mendorong langkah konkret agar Geopark Natuna tidak hanya dikenal lokal, tapi juga mendunia,” ujar Riefky.

Kunjungan ini adalah bagian dari upaya Pemkab Natuna untuk Meningkatkan daya saing pariwisata perbatasan. Memanfaatkan potensi ekonomi kreatif masyarakat lokal Dan mempercepat pengakuan UNESCO melalui dukungan anggaran dan roadmap terpadu.

Apa Langkah Selanjutnya?  

Pemkab Natuna berharap adanya:

Dukungan anggaran dari pemerintah pusat.  Kolaborasi program dengan kementerian terkait.  Serta Roadmap promosi terintegrasi untuk target UNESCO.

Dengan dukungan penuh Kemenekraf, Geopark Natuna berpeluang besar menjadi ikon pariwisata perbatasan Indonesia yang diakui dunia.

(Grd)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *