TANJUNG BALAI KARIMUN, Kepulauan Riau Patroli rutin Komando Armada I (Koarmada I) TNI Angkatan Laut berbuah hasil besar setelah berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu seberat 1,9 ton di perairan Tanjung Balai Karimun, Selasa (13/5/2025). Narkotika tersebut disamarkan dalam kemasan teh impor asal China.
Dalam pemeriksaan intensif, tim TNI AL menemukan, 35 karung kuning berisi 700 bungkus teh hijau China (700 kg sabu). 60 karung putih berisi 1.200 bungkus teh merah China (1.200 kg sabu). Total, 1.900 bungkus sabu-sabu kristal (1,9 ton) berhasil diamankan.
Jika dihitung per gram, jumlah ini setara dengan 1,9 juta dosis yang bisa merusak generasi muda Indonesia dan kawasan regional.
Diduga Keterkaitan Jaringan Golden Triangle
Laksamana Muda TNI Fauzi, Panglima Koarmada I, mengonfirmasi bahwa modus operandi ini kerap dipakai sindikat narkoba internasional. Wilayah Kepulauan Riau yang berbatasan dengan Singapura dan Malaysia menjadi titik rawan penyelundupan.
“Kami menduga kuat jaringan ini terkait dengan Golden Triangle (Myanmar, Laos, Thailand), yang selama menjadi produsen utama narkoba di Asia Tenggara,” tegasnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/5/2025).
Meski identitas awak kapal dan rincian operasi masih ditutup sementara, Laksda Fauzi menyatakan bahwa Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto akan segera menggelar konferensi pers untuk mengungkap lebih lanjut.
Catatan Penting Perang Melawan Narkoba
Ini bukan kali pertama Indonesia menggagalkan penyelundupan sabu-sabu dalam skala besar, 2022, 1,6 ton sabu di Dumai. 2023, 3 ton sabu di Aceh.
Keberhasilan ini semakin menegaskan peran strategis TNI AL dalam mengamankan perairan Indonesia dari ancaman kejahatan transnasional.
(Pen/grd)