BUMN Dukung Himbara Salurkan Rp450 Triliun untuk Koperasi Desa Merah Putih

Foto ilustrasi IA koperasi Merah Putih
Foto ilustrasi IA koperasi Merah Putih

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung penyaluran pinjaman sebesar Rp450 triliun untuk Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih. Program ini merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat perekonomian desa.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, Kopdes Merah Putih bertujuan mengembalikan fungsi ekonomi desa yang selama ini tertinggal dibanding perkotaan.

“Kita harus mendukung program Asta Cita Bapak Presiden. Kopdes Merah Putih hadir untuk mendorong ekonomi desa agar tidak ditinggalkan,” ujar Erick di Jakarta, Senin (6/5).

Pinjaman Rp450 triliun ini akan disalurkan melalui Himpunan Bank Negara (Himbara), termasuk BRI, BNI, Mandiri, dan BTN. Setiap koperasi desa berpeluang mendapatkan Rp4-5 miliar, tergantung kebutuhan dan verifikasi ketat dari Himbara.

Erick memastikan, bank tidak akan rugi karena cicilan dibayar menggunakan dana desa yang belum terserap untuk pembangunan infrastruktur. Selain itu, perputaran uang di desa akan meningkat dengan adanya koperasi.

“Sudah ada jaminan cicilan dari dana desa. Misalnya, jika desa sudah tidak perlu bangun jalan atau jembatan, dana bisa dialihkan untuk penguatan ekonomi,” jelasnya.

Hapus Rente, Perkuat Ekonomi Desa  

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menambahkan, Kopdes Merah Putih juga bertujuan menghilangkan praktik rentenir di pedesaan. Keluarga anggota koperasi nantinya bisa menjadi agen BRI-Link, memperluas akses keuangan digital.

“Dana pinjaman dari Himbara ini akan digunakan untuk membangun sistem pergudangan, rumah penggilingan, dan potensi ekonomi lain di desa,” ujar Zulhas usai rapat di Jakarta, Jumat (2/5).

Program ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menghidupkan kembali desa sebagai sumber pertumbuhan ekonomi. Dengan dukungan perbankan nasional dan dana desa, diharapkan 80 ribu Kopdes Merah Putih dapat menjadi penggerak kesejahteraan masyarakat pedesaan.

“Desa tidak boleh kosong. Bapak Presiden punya visi luar biasa, desa harus dihidupkan kembali sebagai sumber ekonomi,” tegas Erick.

Sumber: ANTARA/GRD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *