GURINDAM.ID – Kabupaten Natuna, yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999, adalah salah satu wilayah terdepan Indonesia. Berbatasan langsung dengan Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Kamboja, Natuna bukan hanya strategis secara geopolitik, tetapi juga menyimpan kekayaan alam yang melimpah—dari migas hingga keindahan bahari yang memesona.
Potensi Migas yang Menggiurkan
Natuna dikenal sebagai “harta karun” energi Indonesia. Data Kementerian ESDM mencatat cadangan minyak bumi Natuna mencapai 135,17 juta barel dan gas 1,26 triliun kaki kubik.
Bahkan, Blok Natuna Timur menyimpan cadangan gas raksasa 222 triliun kaki kubik, meski pengelolaannya masih terkendala teknologi tinggi akibat kandungan karbon dioksida yang besar.
Belum lama ini, SKK Migas dan Premier Oil Tuna B.V. menemukan cadangan baru di Blok Tuna, yang diperkirakan berkontribusi pada target produksi migas nasional: 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada 2030.
Namun, potensi ini juga memicu ketegangan. Klaim “Sembilan Garis Putus-Putus” Tiongkok di Laut Natuna kerap memanas, terutama saat Indonesia melakukan eksplorasi migas. Pemerintah Indonesia tetap bersikukuh bahwa Natuna adalah bagian dari kedaulatan NKRI.
Selain migas, Natuna adalah surga perikanan. Potensi ikan di perairannya mencapai 504.212 ton per tahun dengan jenis seperti pelagis kecil, demersal, udang, lobster, dan cumi-cumi. Nilai ekonominya diperkirakan mencapai Rp5,26 triliun per tahun.
Di era Menteri Susi Pudjiastuti, Natuna mendapat perhatian serius dengan anggaran Rp300 miliar untuk pengembangan alat tangkap dan fasilitas nelayan. Kini, nelayan lokal terus berjuang memanfaatkan kekayaan laut sembari bersaing dengan kapal asing yang kerap masuk secara ilegal.
Natuna tidak hanya kaya di bawah laut, tetapi juga di permukaan. Berikut beberapa destinasi unggulannya:
1. Tanjung Senubing – Situs Geopark dengan bebatuan granit berusia jutaan tahun dan bentuk unik seperti kepala hiu.
2. Pantai Batu Kasah – Pasir putih kuarsa dan air jernih yang dikelilingi batu granit.
3. Pulau Akar – Pulau mungil yang tahan abrasi, dengan pemandangan laut biru tosca.
4. Pulau Setanau – Surga snorkeling dengan terumbu karang yang masih alami.
5. Gunung Ranai – Pendakian dengan tiga puncak dan air terjun tersembunyi.
6. Goa Kamak – Situs geopark yang menyuguhkan keindahan alam dan sejarah geologi.
Meski kaya, Natuna masih menghadapi tantangan: Infrastruktur yang terbatas. Pengelolaan migas yang membutuhkan investasi besar serta Ancaman klaim asing di perairannya.
Namun, warga Natuna optimis. “Kami punya segalanya: migas, ikan, dan wisata. Tinggal dikelola dengan baik,” kata Ahmad, seorang nelayan di Ranai.
Pemerintah Natuna dibawah komando Bupati Cen Sui Lan Bersama Wakil Jarmin pun terus berkomitmen menjadikan Natuna sebagai poros ekonomi baru, Maritim asian sekaligus benteng kedaulatan di utara Indonesia.
Riky Rinovsky adalah seorang jurnalis mengabdikan diri di pulau Natuna Provinsi Kepulauan riau juga aktif menulis dan salurkan informasi ke TVRI Nasional.