GURINDAM.ID – Wejangan dan Perenungan dari Pendiri, Pembina, sekaligus Pengayom Yayasan SANDJOJO DHARMATAΜΑ Kanjeng Gusti Prabu Sandjojo Hamidjojo Suparto (Alm).
Keprihatinan semenjak dulu, kini kian bertambah dalam di hati saya, melihat rakyat dan nusantara tanpa rupa, tak bermartabat, berantakan dan rusak.
Sejarah, hukum, dan aturan diinjak-injak, perundang-undangan dibuat, dituliskan lalu dijalankan sekehendak hati mereka hanya untuk mencari-cari jalan bagi keuntungan diri, padahal jika dicerna, jadi pemimpin atau pejabat untuk apa? Jika menanam benih kejahatan disiram air lupa diri, maka hanya akan berbunga bencana dan celaka bagi rakyat banyak.
Mari kita lihat keadaan sekarang, bibit rusuh dimana-mana, kebanyakan rakyat jelata sengsara lahir dan bathin, kurus, tidak bertenaga seakan sudah mati biarpun hidup, ketenangan dan kedamaian hanya dibuat-buat, padahal semu.
Rakyat berteriak-teriak dan menangis di banyak sembarang tempat, harus mengadu kemana? Berlindung ke siapa? Karena kerendahan budi merajalela, kekacauan diberbagai tempat, keadaan sudah mengenaskan, terlalu sedih untuk dirasa, hanya membuat rasa malu yang tak terobati, rasa iba dan cemooh orang negeri lain, melihat keadaan kita.
Sekarang ini semua yang telah dan masih terus terjadi seperti yang telah saya sebutkan diatas, sudah mencapai puncaknya, menyebabkan kebenaran sudah tidak tampak oleh mata hati, kejernihan pikiran telah hilang, lihatlah mereka bagaikan ular berkepala dua, mengambil kesempatan, lewat mulut dan dubur lahap memangsa, membongkar bahan alam, tambang, gunung, membabat hutan, tanpa rasa bersalah apalagi bertanggung jawab.
Banyak rakyat tidak berani mencegah karena ketakutan akan dibuat bertambah sengsara hidupnya.
Oleh karena itu karena sudah terbiasa menasehati dan berkewajiban harus bertindak, maka untuk yang ke 3 kalinya saya menolong rakyat kembali, akan tetapi dengan cara yang berbeda dengan yang sebelumnya (2 kali) saya telah menolong.
Oleh karenanya, maka saya putuskan untuk mendirikan yayasan ini, dengan maksud dan tujuan agar mulai sekarang sampai selamanya kesejahteraan rakyat turun temurun tidak pernah henti, persahabatan terjalin kembali dengan banyak negeri, rakyat kembali beradab dan bermartabat, sehingga dihormati kembali dimana-mana.
Harta, kekayaan, alam melimpah ruah kembali, rakyat tidak ada yang berebutan atau mencuri, ibarat tanaman, buah-buahan, hewan ternak, barang-barang, aman ada diluar rumah tidak hilang atau pergi.
“Orang-orang tidak bertanggung jawab, penguasa lalim, orang jahat harus kehilangan nyali, dan musnah, sehingga segala aturan ditaati, tugas dijalankan dengan serius dan teliti bertanggung jawab, rakyat seluruhnya harus kembali menjadi; Ber Tuhan, ber kebudayaan, berkesejahteraan, berkemampuan, berkeanekaragaman, berperikemanusiaan.
Sekali lagi saya ingatkan, semua yang telah saya paparkan diatas adalah sebab, maksud dan tujuan yayasan ini didirikan. Saya berkeyakinan semua yang sekarang hadir adalah dengan tulus dan rela telah bersedia masuk menjadi anggota dan pengurus yayasan ini, maka akan Saya mintakan kepada Tuhan YME, agar selalu dilindungi, dibimbing diri dan keluarganya sekarang dan selama-lamanya.
Akhirnya, sekian per renungan dan wejangan dari Saya. Terima kasih.
Demikian isi catatan dari Kanjeng Gusti Prabu Sandjojo Hamidjojo Suparto (Alm). Disalin ke media Gurindam.id, terima dari pengurus Yayasan Sandjojo Eka Dharmatana Nusantara (SADHAR), Selasa (22/4/2025).