Naskah Asli Gurindam 12: Warisan Berharga yang Terjaga di Perpusnas RI

Naskah Asli Gurindam 12: Warisan Berharga yang Terjaga di Perpusnas RI
Naskah Asli Gurindam 12: Warisan Berharga yang Terjaga di Perpusnas RI

GURINDAM.ID – Banyak orang bertanya-tanya tentang keberadaan naskah asli Gurindam 12, karya agung Raja Ali Haji. Ternyata, naskah bersejarah tersebut disimpan dengan baik di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia di Jakarta.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Tanjungpinang, Meitya Yulianti, berbagi pengalaman timnya yang telah menyaksikan langsung naskah asli Gurindam 12. “Memang benar, naskah asli masih tersimpan di Perpusnas RI,” ungkap Meitya dilansir RRI, dengan penuh kebanggaan, Senin (9/12/2024).

Gurindam 12, sebuah karya sastra yang sarat dengan nilai-nilai moral dan kebijaksanaan, ditulis oleh Raja Ali Haji (1809-1872) dan kini menjadi bagian dari koleksi Perpusnas RI dengan nomor W 233. “Naskah ini ditulis menggunakan aksara Arab dan bahasa Melayu,” tambah Meitya.

 

Kabid Kearsipan FPK, Maswito, juga menceritakan pengalaman timnya saat melihat langsung naskah asli tersebut. “Naskah ini masih menggunakan media kertas Eropa berukuran 20,5 x 31 cm dengan 22 baris tulisan,” jelasnya dengan penuh kagum.

Namun, perjalanan untuk melihat naskah tersebut tidaklah mudah. Awalnya, Perpusnas RI sempat menolak permintaan tim untuk melihat naskah itu.

“Karena berbagai alasan, mereka sempat menolak. Tetapi setelah kami menjelaskan bahwa Gurindam 12 adalah warisan nenek moyang kami dari Tanjungpinang, Kepri, mereka akhirnya mengizinkan,” ujar Maswito.

Meski diizinkan, tim hanya diperbolehkan melihat tanpa menyentuh naskah tersebut mengingat kondisinya yang sangat rapuh. “Kami memahami hal tersebut, dan untuk mengabadikan momen, kami memutuskan untuk merekam Gurindam 12 yang asli,” cerita Maswito dengan penuh rasa syukur.

Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Gurindam 12 bukan hanya sekadar naskah kuno, tetapi juga sebuah simbol kebijaksanaan dan identitas bangsa yang harus kita lestarikan untuk generasi mendatang.

(RRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *