BINTAN – Dalam semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama, TNI Angkatan Laut (AL) bersama Gabungan Jalasenastri Komando Armada RI hari ini secara resmi memberangkatkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat terdampak bencana alam di wilayah Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Prosesi embarkasi berlangsung khidmat di Dermaga Lanal Bintan, Sabtu pagi, menandai komitmen nyata dukungan cepat bagi saudara-saudara yang sedang berjuang memulihkan diri.
Bantuan yang terkumpul, merupakan wujud empati dan penggalangan dari keluarga besar TNI AL dan Jalasenastri, dimuat ke atas KRI Teluk Manado-537.
Kapal perang Republik Indonesia ini bertransformasi menjadi “kapal harapan” yang akan mempercepat distribusi logistik ke daerah-daerah yang membutuhkan.
Kehadiran Ketua Gabungan I Gabungan Jalasenastri Koarmada RI, Ny. Putri Haris Bima, dalam prosesi tersebut semakin menyiratkan kedalaman kepedulian.
“Ini adalah bentuk nyata kasih sayang dan peran aktif kami, Jalasenastri, dalam mendukung misi kemanusiaan TNI AL. Doa kami menyertai setiap bantuan ini agar segera meringankan beban saudara-saudara kita di Aceh, Sumut, dan Sumbar,” ujarnya penuh haru.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar rutinitas logistik, melainkan simbol empati bersama dan aksi bahu-membahu dalam menghadapi musibah.
Sinergi antara prajurit TNI AL dan Jalasenastri menjadi tulang punggung operasi, memastikan bantuan seperti bahan makanan, obat-obatan, pakaian, dan kebutuhan darurat lainnya dapat segera menyentuh tangan masyarakat terdampak.
“TNI AL siap menjadi jembatan penghubung dan memperlancar arus bantuan. Penggunaan KRI untuk misi kemanusiaan ini adalah prioritas kami untuk akselerasi penyaluran,” tegas seorang perwira yang terlibat dalam operasi.
Diharapkan dengan tiba tepat waktu, bantuan ini dapat memberikan sedikit ketenangan dan kekuatan bagi masyarakat yang sedang berada dalam fase pemulihan pascabencana.
Langkah konkret ini memperkuat pesan bahwa dalam situasi terberat sekalipun, solidaritas dan bantuan nyata tidak pernah berhenti mengalir dari seluruh anak bangsa.
(Gas/pen)













