LAPANG, ACEH – TNI Angkatan Laut (TNI AL) memperkuat komitmennya dalam penanganan kesehatan masyarakat terdampak bencana dengan mendirikan Posko Kesehatan di Daerah Pengungsian Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Aceh.
Pembangunan posko ini merupakan bagian dari operasi kemanusiaan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Alam (Satgas Gulbencal) TNI AL.
Posko tersebut dioperasikan secara terpadu oleh gabungan Satgas Kesehatan TNI AL, KRI dr. Soeharso (SHS)-990, Korps Marinir, dan mitra sipil dari Petualang Rescue. Sebanyak 39 tenaga medis diterjunkan untuk memberikan pelayanan komprehensif.
Yang membedakan operasi ini adalah metode pelayanan kesehatan door-to-door (rumah ke rumah). Tim medis secara proaktif menjangkau warga di daerah terpencil yang akses jalannya terputus, bahkan menyeberangi sungai untuk memastikan tidak ada yang tertinggal. Pelayanan mencakup pemeriksaan kesehatan umum, pengobatan, serta konsultasi medis secara gratis.
Untuk mendukung respon cepat, Satgas juga menyiagakan sarana evakuasi terpadu, termasuk ambulans darat dan evakuasi medis udara menggunakan helikopter yang onboard di KRI dr. Soeharso-990.
Mayoritas pasien yang datang merupakan penderita penyakit kronis yang kehilangan akses ke fasilitas kesehatan rutin akibat bencana, seperti penyakit jantung, paru-paru kronis, stroke, dan diabetes.
Sementara itu, tim juga menangani keluhan kesehatan yang muncul pascabencana, seperti diare, demam, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dan masalah kulit.
Pendirian posko kesehatan ini merupakan implementasi langsung dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Muhammad Ali untuk memberikan fasilitas kesehatan yang memadai bagi masyarakat Aceh dan sekitarnya yang terdampak bencana.
“Kehadiran Posko Kesehatan ini diharapkan dapat menjadi solusi segera bagi kesulitan akses kesehatan warga dan memberikan manfaat yang nyata, terutama bagi masyarakat di wilayah terdampak yang paling membutuhkan,” demikian disampaikan oleh perwakilan Dinas Penerangan Angkatan Laut.
Operasi kemanusiaan TNI AL ini menegaskan peran TNI sebagai pelindung dan pengabdi bagi rakyat, terutama dalam situasi darurat bencana, dengan pendekatan yang proaktif, terintegrasi, dan menjangkau wilayah terdampak paling terpencil.
(Gas/pen)













