GURINDAM.ID – Jalesveva Jayamahe, Di bawah komando Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, TNI Angkatan Laut kembali menunjukkan langkah nyata dan operasionalnya dalam menegakkan kedaulatan hukum di laut.
Unsur TNI AL, KRI Bung Hatta-370, berhasil mengamankan dua kapal tongkang pengangkut nikel yang diduga melakukan sejumlah pelanggaran serius di Perairan Mandiodo, Konawe Utara, Selasa (25/11).
Operasi Jarkaplid (Pengejaran, Pencarian, dan Penyelidikan) ini merupakan implementasi langsung dari komitmen pimpinan TNI AL untuk menciptakan laut yang aman, tertib, dan berdaulat.
Dua kapal yang diamankan adalah TB. Prima Mulia 06 TK. Prima Sejati 308 dan TB. Nusantara 3303 TK. Graham 3303. Keduanya diduga melakukan pelanggaran kompleks yang meliputi:
1. Pengapalan dari Lokasi Terlarang: Muatan nikel ore dimuat dari jetty PT Dwimitra Multiguna Sejahtera (DMS) yang statusnya sedang disegel atau dibekukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akibat penyalahgunaan ruang laut.
2. Pelanggaran Prosedur Operasional: Kapal melakukan pergerakan dari jetty DMS ke titik lego jangkar tanpa dilengkapi Surat Persetujuan Olah Gerak (SPOG). Yang lebih parah, nahkoda kapal tidak berada di atas kapal selama manuver tersebut, menunjukkan kelalaian serius.
3. Ketidaklengkapan Dokumen: Kedua kapal tidak membawa dokumen kapal dan dokumen muatan yang lengkap sebagaimana diwajibkan oleh hukum.
Rangkaian pelanggaran ini diduga kuat melanggar Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba), serta Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran juncto UU No. 3 Tahun 2020, Pasal 158.
Komitmen Tegas Kasal Muhammad Ali dalam Penegakan Hukum
Operasi pengamanan ini selaras dengan pernyataan tegas Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali di berbagai kesempatan, yang terus menggaungkan komitmen TNI AL untuk:
Menegakkan hukum di laut secara tegas dan tanpa kompromi, Menjaga keamanan dan ketertiban di seluruh wilayah perairan yurisdiksi Indonesia.
Serta memastikan setiap aktivitas pelayaran dan pengangkutan sumber daya alam, khususnya hasil tambang, dilaksanakan secara transparan dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
“Operasi oleh KRI Bung Hatta-370 ini adalah bukti nyata bahwa instruksi pimpinan tidak hanya berhenti pada tataran wacana, tetapi diimplementasikan secara riil di lapangan oleh seluruh jajaran TNI AL,” ujar juru bicara Dispenal.
Sebagai tindak lanjut, TNI AL telah mengawal kedua kapal beserta awaknya menuju Pangkalan TNI AL (Lanal) Kendari untuk menjalani pemeriksaan lebih mendalam oleh pihak yang berwajib. Langkah ini penting untuk mengusut tuntas seluruh rangkaian pelanggaran dan menindak tegas setiap pihak yang terlibat.
Keberhasilan operasi ini mengirim pesan kuat kepada seluruh pemangku kepentingan di sektor maritim dan pertambangan bahwa TNI AL di bawah kepemimpinan Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memiliki kewaspadaan dan kapasitas operasional yang tinggi untuk memberantas praktik-praktik ilegal yang merugikan negara dan merusak tatanan kemaritiman nasional.
(Gea/pen)
