Target 80.000 Infrastruktur Koperasi Merah Putih Rampung pada Maret 2026, Kementerian PU Berperan Kunci dalam Supervisi Teknis

Salah satu wujud dukungan terhadap ketahanan pangan nasional, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Mohamad Naudi Nurdika mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara peluncuran PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) yang berlangsung di Gedung Filateli, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (14/05/2025).
Salah satu wujud dukungan terhadap ketahanan pangan nasional, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Mohamad Naudi Nurdika mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara peluncuran PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) yang berlangsung di Gedung Filateli, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (14/05/2025).

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur pendukung untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia.

Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, membeberkan perkembangan terkininya, menargetkan 80.000 unit gudang, gerai, dan sarana pendukung lainnya rampung dibangun pada Maret 2026.

PT Agrinas Pangan Nusantara disebut mendapat mandat sebagai pelaksana pembangunan fisik. Hingga saat ini, proses pengerjaan telah berjalan di 7.923 lokasi.

“Pada November 2025 ini, jumlah titik yang siap dibangun mencapai 40 ribu lokasi. Dari 40 ribu tanah (lokasi pembangunan) itu, kita targetkan 20 ribu sedang dibangun di November. Kemudian Desember kita percepat antara 40 ribu sampai 50 ribu,” kata Ferry dalam siaran pers pada Senin (10/11/2025).

 

 

Aspek teknis dan kualitas konstruksi menjadi perhatian serius dalam proyek nasional ini. Ferry Juliantono menekankan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memegang peran mutlak dalam hal supervisi teknis.

“Salah satu aspek penting dalam pembangunan ini adalah supervisi teknis dari Kementerian PU. Kami tidak memiliki kapasitas teknis dalam pembangunan fisik, sehingga pelibatan PU menjadi mutlak,” tegas Ferry.

Kolaborasi ini memastikan bahwa setiap infrastruktur yang dibangun memenuhi standar keamanan dan kelayakan.

Menteri PU, Dody Hanggodo, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan desain prototipe untuk pembangunan infrastruktur Koperasi Merah Putih. Desain ini mengutamakan kualitas bangunan yang disesuaikan dengan kondisi geografis Indonesia.

“Seperti biasa, prototipe itu akan mengacu pada kualitas bangunan sesuai dengan kondisi daerah, seperti harus tahan gempa, dan sebagainya,” kata Dody.

Namun, Dody juga menyadari tantangan di lapangan, di mana tidak semua daerah memiliki akses terhadap bahan bangunan standar tahan gempa. Untuk mengatasi hal ini, pendekatan dengan mempertimbangkan kearifan lokal akan diterapkan.

“Maka, nantinya, dalam pembangunan tersebut akan ada kearifan lokal. Kita akan intens berkoordinasi lewat Balai Cipta Karya dan Balai Bina Konstruksi yang ada di daerah-daerah,” ujarnya.

Koordinasi yang erat dengan unit teknis di daerah ini diharapkan dapat menghasilkan solusi konstruksi yang tidak hanya aman dan berkualitas, tetapi juga efisien dan sesuai dengan konteks lokal.

Program pembangunan masif infrastruktur Koperasi Merah Putih ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi di tingkat desa/kelurahan. Dengan kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian PU, dan PT Agrinas Pangan Nusantara, serta pendekatan yang memadukan standar nasional dengan kearifan lokal, target 80.000 infrastruktur pada Maret 2026 diharapkan dapat terealisasi dengan kualitas yang terjamin.

Sumber; Tribun/ged

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *