Tak Butuh Superman, tapi Super Team: Lemhannas Pacu Kepemimpinan Kolaboratif lewat Mancakrida

Lemhannas
Lemhannas

JAKARTA – Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI menggelar kegiatan Leadership Bonding atau Mancakrida sebagai bagian integral dari Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Angkatan II Tahun 2025.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari (7-8 November 2025) di sekitar kawasan Monas, Jakarta ini dirancang untuk mematri karakter kepemimpinan dan membangun kerja sama tim yang solid di antara para pimpinan daerah.

Filosofi kegiatan ini diungkapkan secara gamblang oleh Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, D.E.A., Tenaga Profesional Bidang Sumber Kekayaan Alam Lemhannas RI.

“Kerja sama itu bukan barang mewah. Kita tidak butuh Superman, tapi Super Team,” ujarnya, menekankan bahwa kekuatan kolektif lebih penting daripada individu yang heroik.

Kegiatan Mancakrida mengusung pendekatan learning by experience yang menjadi ciri khas pelatihan Lemhannas RI. Haryanto Suryo, Instruktur kegiatan, memaparkan bahwa pelatihan ini mengadopsi tujuh elemen kepemimpinan dari model pelatihan Kerajaan Inggris.

“Elemen-elemen tersebut adalah learning, communication, collaboration, entrepreneurship, agility, leadership, dan impact,” jelas Haryanto.

Komposisi pembelajarannya pun dirancang efektif, dimana 70% dilakukan melalui praktik langsung, 20% belajar dari pengalaman orang lain, dan hanya 10% melalui literasi.

Metode ini memastikan para peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga merasakan langsung dinamika kepemimpinan dan kolaborasi dalam situasi yang menantang.

Lebih dari sekadar membangun karakter, kegiatan ini juga menghasilkan output yang konkret. Para peserta secara aktif menyusun rancangan sistem pengelolaan daerah berbasis digital yang terintegrasi dengan visi Indonesia Emas 2045.

Sebagai bentuk komitmen strategis pasca-pelatihan, setiap kepala daerah merancang peta jalan pembangunan daerah untuk periode 2026–2029. Rancangan ini menjadi blueprint yang akan menjadi panduan kerja mereka di daerah masing-masing.

Mancakrida KPPD Angkatan II menjadi fondasi penting sebelum para peserta melanjutkan perjalanan belajarnya. Langkah selanjutnya adalah melakukan studi lapangan ke Singapura dan menyusun rencana kerja strategis di bawah koordinasi BPSDM Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Lemhannas RI, Kemendagri, dan PYC akan terus memantau dan mengawal pelaksanaan proyek-proyek unggulan yang dirancang oleh para kepala daerah ini, memastikan dampak nyata dari pelatihan.

Dengan semangat kolaborasi dan integritas yang ditanamkan selama Mancakrida, diharapkan lahir pemimpin daerah yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga kuat secara karakter, agile, dan mampu membangun super team untuk memacu pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.

(Gas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *