SURABAYA – Puncak pimpinan militer Indonesia menunjukkan sinergi yang kuat dalam kunjungan kerja strategis ke Surabaya. Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Jenderal TNI (Purn) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, tiba di Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Juanda, Kamis (30/10/2025).
Kedatangan para tokoh sentral militer Indonesia ini merupakan bagian dari agenda utama, menghadiri dan meninjau langsung uji coba penembakan Torpedo Kapal Selam (KSOT) yang diselenggarakan oleh PT PAL Indonesia di bawah komando Koarmada II.
Sambutan Hangat dan Rombongan Strategis
Rombongan Menhan tiba dengan Pesawat TNI AU B-737. Di Lanudal Juanda, mereka disambut langsung oleh Komandan Lanudal Juanda, Kolonel Laut (P) Gugus Wahyu Setyo Utomo, bersama sejumlah pejabat tinggi TNI lainnya, seperti Panglima Koarmada I Laksdya TNI Dr. Denih Hendrata, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, dan Dankodaeral V Laksda TNI Ali Triswanto. Kehadiran para pejabat ini menegaskan pentingnya acara dan koordinasi lintas matra.
Setibanya di Juanda, rombongan utama yang terdiri dari Menhan, Panglima TNI, Kasal, serta Dirut PT PAL Indonesia, segera bergeser menuju helikopter HS-1302 (AS565 MBe Panther) untuk meneruskan perjalanan udara menuju markas Koarmada II.
Helikopter kedua, Bell 412 EP, mengangkut pejabat pendamping lainnya. Kedua helikopter kemudian lepas landas menuju lokasi uji coba.
Misi Strategis: Penguatan Alutsista dan Sinergi Astacita Presiden Prabowo Subianto
Kunjungan kerja ini bukan sekadar agenda seremonial. Agenda ini merupakan sinergi strategis yang konkret untuk memantau perkembangan kemampuan tempur TNI, khususnya Angkatan Laut.
Fokus utamanya adalah pada penguatan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan mendorong sinergitas antara TNI dengan industri pertahanan dalam negeri, dalam hal ini PT PAL Indonesia.
Uji coba torpedo buatan dalam negeri ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan TNI untuk mencapai kemandirian di bidang pertahanan. Keberhasilan pengembangan alutsista dalam negeri tidak hanya meningkatkan daya tempur militer tetapi juga mendorong kemajuan teknologi dan ekonomi nasional.
Dengan adanya sinergi profesional antara pimpinan Kementerian Pertahanan, Markas Besar TNI, dan industri strategis, diharapkan dapat mempercepat modernisasi alutsista TNI guna menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kunjungan ini juga mengirimkan pesan kepada publik tentang komitmen tinggi para pemimpin militer dalam memastikan kesiapan dan kekuatan pertahanan negara.
(Gas/pen)













