BANDUNG – Presiden Prabowo Subianto memberikan pujian tinggi dan penghargaan khusus kepada Prof. Sufmi Dasco Ahmad, sang Rektor Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), dalam acara wisuda yang digelar Sabtu (18/10/2025).
Apresiasi ini mencuri perhatian publik di tengah pesan tegas Prabowo kepada para wisudawan untuk berani memilih jalan kebenaran.
Dalam orasi ilmiahnya di hadapan mahasiswa baru dan wisudawan UKRI di The Trans Luxury Hotel, Bandung, Presiden tidak hanya menyampaikan wejangan leadership, tetapi juga secara khusus menyoroti kepemimpinan Dasco dalam membesarkan kampus tersebut.
Presiden Prabowo terlihat takjub dengan perkembangan pesat UKRI. Dalam sambutannya, ia menyebutkan angka-angka yang impresif.
“Ya jadi saya hari ini hadir di wisudanya UKRI. Kita hari ini wisuda berapa? 521 sarjana. Dan UKRI berkembang pesat ya, sekarang sudah tujuh fakultas, 15 prodi. Pusat kampus lagi dibangun di beberapa tempat,” ujar Prabowo.
Kemudian, dengan nada penuh apresiasi, Presiden melanjutkan, “Saya kira saya ucapkan terima kasih kepada yang sekarang megang UKRI, sangat besar prestasinya,” sambutnya.
Pujian ini tidak berhenti di situ. Saat menyampaikan orasi ilmiah tentang pentingnya memahami peran sebagai pemimpin dan pengikut, Prabowo secara eksplisit mendedikasikan penghargaan untuk Dasco.
“Karena itu, harus saya beri penghargaan kepada kepemimpinan Profesor Sufmi Dasco Ahmad. Beliau berhasil memimpin pengembangan universitas ini dengan baik,” tegas Presiden, disambut tepuk tangan hadirin.
Di luar pujian untuk Dasco, pidato Presiden Prabowo berisi pesan yang keras dan motivasional bagi 521 wisudawan sarjana. Inti pesannya adalah tentang integritas, ketangguhan, dan kewaspadaan.
Presiden mengingatkan agar para lulusan tidak cepat berpuas diri. Setiap kesulitan, menurutnya, adalah bagian dari proses pembentukan karakter untuk menghadapi masa depan.
“Jadi saudara-saudara, anak-anak muda harapan kita. Waspada selalu menatap masa depan dengan berani, tapi juga dengan waspada. Waspada, jangan mudah dibohongi” pesan Prabowo dengan penuh semangat.
Pesan ini mencerminkan nilai ketangguhan yang ingin ditanamkan pada generasi muda Indonesia. Prabowo menekankan pentingnya jiwa petarung; untuk bangkit setiap kali jatuh dan melangkah lebih kuat menuju masa depan.
Analisis Kepemimpinan: Saatnya Jadi Pemimpin atau Pengikut yang Baik
Dalam orasinya, Presiden Prabowo membedah tiga peran manusia:
1. Sebagai pemimpin
2. Sebagai pengikut
3. Sebagai orang yang tidak memiliki peran apa-apa
“Yang ketiga ini yang Saudara-saudara harus dihindari. Saudara harus berani jadi pemimpin yang baik atau pengikut yang baik, tapi jangan tidak mengerti peran Saudara,” jelasnya.
Prabowo menambahkan bahwa peran itu dinamis. “Pada saat yang beda, ada saatnya menjadi pemimpin, ada saatnya pemimpin itu menjadi pengikut yang setia,” sambungnya.
Dengan menyoroti kesuksesan Sufmi Dasco dalam memimpin UKRI, Prabowo memberikan contoh nyata dari teori kepemimpinan yang ia sampaikan. Apresiasi ini sekaligus mengukuhkan posisi Dasco, yang juga merupakan Ketua Harian Partai Gerindra, sebagai salah satu figur yang dianggap berhasil oleh Presiden.
Acara Sidang Senat Terbuka UKRI ini, yang juga bertepatan dengan Dies Natalis kampus, tidak hanya menjadi momen sukacita bagi para wisudawan, tetapi juga menjadi panggung yang mengirimkan sinyal kuat tentang apresiasi Presiden pada kinerja dan loyalitas seorang Sufmi Dasco Ahmad.
(Gas/ria)