JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia mengintensifkan penyidikan dugaan korupsi besar di sektor hulu hingga hilir minyak dan gas bumi (migas). Langkah terbaru, penyidik memeriksa mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berinisial DS.
Pemeriksaan terhadap DS yang dilakukan pada Senin, 6 Oktober 2025, ini digelar oleh Tim Jaksa Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS).
Pemeriksaan ini merupakan bagian dari penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di lingkungan Pertamina, Sub Holding, dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).
Menurut keterangan resmi yang dikutip dari laman Kejaksaan Agung, DS tercatat sebagai salah satu dari lima saksi “penting” yang dimintai keterangan.
Posisinya sebagai mantan pimpinan tertinggi di SKK Migas, lembaga pengelola hulu migas nasional, menjadikan keterangannya krusial untuk mengungkap praktik dugaan korupsi yang diduga terjadi sepanjang periode 2018 hingga 2023.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, S.H., M.H., menegaskan bahwa tujuan pemeriksaan ini adalah untuk “memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan” dalam perkara yang telah menjerat tersangka utama berinisial HW dan kawan-kawan.
Jaring Saksi Meluas, Jangkiti Institusi Pemerintah dan BUMN
Penyidikan Kejagung tidak hanya berfokus pada internal SKK Migas. Dalam pengembangan kasus yang mulai menyita perhatian publik ini, penyidik juga menjaring keterangan dari berbagai institusi strategis. Beberapa nama yang turut diperiksa pada hari yang sama antara lain:
1. AL: Koordinator Pengujian Pengelolaan Minyak Bumi pada Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) periode 2021 hingga sekarang.
2. WSP: Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Kegiatan Usaha Hilir Minyak Bumi dari Direktorat Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM.
Tidak hanya itu, jajaran petinggi di tubuh Pertamina dan anak perusahaannya juga turut memberikan keterangan, di antaranya:
WSW: General Manager PT Kilang Pertamina Internasional RU-IV Cilacap sejak tahun 2024.
LYS: Senior Manager Management Reporting PT Kilang Pertamina Internasional.
Indikasi Praktek Sistemik di Sektor Energi Nasional
Maraton pemeriksaan terhadap para pejabat kunci dari hulu (SKK Migas, ESDM) hingga hilir (Pertamina dan Kilang) ini mengindikasikan kuatnya dugaan bahwa kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang ini melibatkan banyak pihak dengan posisi-posisi strategis.
Pengembangan kasus ini menunjukkan komitmen Kejagung untuk membongkar hingga ke akar-akarnya, mengingat sektor migas merupakan urat nadi perekonomian Indonesia.
Masyarakat pun menantikan transparansi dan proses hukum yang berjalan sebagaimana mestinya untuk mengusut tuntas dugaan kerugian negara dalam kasus yang diduga terjadi selama lima tahun tersebut.
(Gas/pen)