JAKARTA – Kekuatan Tri Matra TNI AL, khususnya unsur udara, kembali menunjukkan kesiapan tempur dan profesionalisme tertinggi dalam gelaran Presidential Inspection Parade Militer Kapal Perang TNI AL, Kamis (2/10/2025).
Acara spektakuler yang digelar dalam rangka menyambut HUT ke-80 TNI ini menjadi panggung bagi Puspenerbal (Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut) untuk mendemonstrasikan kemampuannya dalam skenario tempur nyata, dan disaksikan langsung oleh Presiden RI Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto dari atas geladak KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992.
Dalam puncak acara, sebuah helikopter serbu ringan Bell 412 dengan registrasi HU-4205 tampil memukau. Helikopter ini menjalankan misi krusial mengawal (escort) dan memberikan dukungan tembakan bagi pasukan khusus Denjaka dalam skenario board and seize merebut kembali kapal yang diskenariokan dibajak oleh musuh.
Di bawah kendali Pilot Kapten Laut (P/W) Utami dan Co-Pilot Lettu Laut (P) Adila dari Skuadron Udara 400 Wing Udara 2 Puspenerbal, Bell 412 yang dipersenjatai senjata gatling M134 melakukan serangkaian manuver ofensif. Helikopter tersebut secara agresif melakukan belokan dengan radius ketat (tight turns) sambil mengitari kapal sasaran.
Lettu Laut (P/W) Sri Utami merupakan salah Perwira Penerbang (Pabang) Angkatan XXI. Lettu Sri Utami telah mengantongi jam terbang di Helikopter Bell-412 dengan mengantongi 345 jam terbang.
Lettu Sri Utami sendiri, sehari hari berdinas di Skuadron Udara 400 Wing Udara 2 Puspenerbal di bawah pimpinan Mayor Laut (P) Sutrisno, M. Tr.Opsla yang juga bertindak selaku instruktur melatih hingga menghantarkan Lettu Laut (P/W) Sri Utami sebagai Captain Pilot.
Manuver ini bukan sekadar pertunjukan. Tujuannya adalah untuk memberikan suppressive fire atau tembakan perlindungan yang masif dan akurat.
Dengan menciptakan zona bahaya di sekitar area musuh, helikopter ini memastikan area pendaratan aman bagi tim Denjaka untuk bergerak cepat dan merebut kapal.
Aksi ini menunjukkan koordinasi dan sinergi yang sempurna antara unsur udara dan pasukan khusus dalam operasi gabungan yang berisiko tinggi.
Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, dalam pernyataannya menyampaikan apresiasi tinggi atas kinerja awak helikopter dan pasukan Denjaka.
“Misi escort dengan Bell 412 ini adalah representasi nyata dari kemampuan tempur sesungguhnya yang dimiliki matra laut. Keberhasilan Kapten Utami dan Lettu Adila melaksanakan manuver perlindungan jarak dekat di hadapan Presiden membuktikan bahwa pilot-pilot kami tidak hanya terampil, tetapi juga berani, disiplin, dan siap menghadapi situasi tempur yang kompleks,” tegas Kolonel Adam.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa demonstrasi ini adalah pesan tegas tentang kesiapan alutsista dan personel TNI AL.
“Penggunaan Gatling Gun dan manuver ofensif Bell 412 dalam skenario board and seize mengirim pesan yang jelas: kedaulatan dan keamanan laut Indonesia adalah harga mati. Setiap ancaman di laut Nusantara akan dihadapi dengan kekuatan maksimal. Puspenerbal siap mendukung penuh operasi pasukan khusus di segala medan,” tutupnya.
Gelaran Presidential Inspection ini tidak hanya menjadi ajang unjuk kekuatan, tetapi juga penegasan komitmen pemerintah dalam modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI.
Keberhasilan operasi simulasi ini di bawah komando Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, Kepala Staf TNI AL yang visioner, serta disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, memperkuat citra Indonesia sebagai negara maritim dengan kekuatan pertahanan yang tangguh, modern, dan profesional, siap menjaga kedaulatan NKRI hingga pelosok lautan.