Visi Strategis Kasal Pacu Transformasi Pasukan Elit TNI di HUT Ke 80

Terjun payung dari udara
Terjun payung dari udara

JAKARTA – Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-80, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menegaskan pentingnya transformasi pasukan khusus TNI dalam menghadapi ancaman masa depan.

Pernyataan visioner ini disampaikan dalam berapa waktu kesempatan di sarasehan Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang mengusung tema “Kopaska Sebagai Prajurit Peperangan Laut Khusus Siap Mendukung Tugas TNI AL Menuju Indonesia Maju”.

Dalam paparannya, Kasal menekankan bahwa pasukan khusus seperti Kopaska harus bertransformasi menjadi force multiplier yang mampu menjawab kompleksitas ancaman peperangan modern.

“Kopaska tidak hanya dituntut untuk unggul dalam operasi tempur, tetapi juga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan dinamika geopolitik,” tegas Kasal Muhammad Ali.

Visi ini sejalan dengan gelar kekuatan TNI dalam perayaan HUT ke-80 yang menampilkan integrasi matra darat, laut, dan udara secara masif.

Salah satu highlight yang akan ditinjau langsung oleh Presiden Prabowo Subianto adalah aksi terjun bebas (freefall) pasukan khusus dari pesawat Hercules C-130 ke geladak kapal peran  simulasi yang mencerminkan tingkat kesiapan dan presisi tinggi.

Pangkoarmada RI Laksamana Madya Denih Hendrata (kiri) dan KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali (duduk) saat memantau proses gladi sailling pass di atas KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 di Teluk Jakarta, Sabtu (27/9/2025). (Foto: Antara/HO-Pen Koarmada RI)
Pangkoarmada RI Laksamana Madya Denih Hendrata (kiri) dan KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali (duduk) saat memantau proses gladi sailling pass di atas KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 di Teluk Jakarta, Sabtu (27/9/2025). (Foto: Antara/HO-Pen Koarmada RI)

Gelar Kekuatan Laut: Bukti Nyata Transformasi

Sebagai implementasi dari visi tersebut, TNI AL akan menggelar parade laut terintegrasi yang melibatkan lebih dari 50 kapal perang, termasuk KRI Brawijaya-320 yang untuk pertama kalinya tampil dalam parade.

Aksi ini akan diperkuat oleh tiga pasukan elit andalan, Detasemen Jalamangkara (Denjaka), Komando Pasukan Katak (Kopaska), Detasemen Intai Para Amfibi (Denipam).

Mereka akan melakukan demonstrasi penanggulangan teror yang dipadukan dengan penembakan senjata strategis, menunjukkan kemampuan TNI AL dalam melaksanakan operasi yang kompleks dan terintegrasi.

Tidak hanya di laut, TNI AL juga akan memamerkan kekuatan daratnya di sekitar Monumen Nasional (Monas) pada 5 Oktober 2025.

Sebanyak delapan satuan setingkat brigade dan empat batalyon yang melibatkan unsur Korps Marinir, Kolinlamil, dan Taruna AAL akan membentuk formasi impresif sebagai bagian dari gelar kekuatan TNI.

Sementara di udara, masyarakat dapat menyaksikan langsung atraksi akrobatik pesawat tempur dan simulasi pertempuran yang menegangkan dari kawasan Silang Monas.

Momentum Sejarah dan Makna Strategis

Dibentuk pada 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno, Kopaska dan pasukan elit lainnya terus berbenah untuk menjawab tantangan zaman. Perayaan HUT TNI ke-80 ini tidak hanya menjadi momentum seremonial, tetapi juga bukti nyata komitmen TNI di bawah kepemimpinan visioner seperti Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Dengan menggabungkan kekuatan tradisional dan transformasi strategis, TNI siap menghadapi segala bentuk ancaman di masa depan, sekaligus mengirimkan pesan kepada dunia tentang profesionalisme dan kedigdayaan pertahanan Indonesia.

(Gea/grd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *