GURINDAM.ID – Natuna tidak hanya tentang kekayaan alam dan penjagaan kedaulatan negara. Pulau terdepan Indonesia di Laut Natuna Utara ini juga menjadi contoh nyata bagaimana keberadaan TNI Angkatan Laut (AL) memberikan dampak ekonomi langsung yang positif bagi masyarakat lokal.
Salah satu bentuk nyata dukungan ini terlihat di Pasar Baru Ranai, pusat perekonomian warga Natuna. Aktivitas pagi di pasar tersebut kerap diwarnai dengan kedatangan tim logistik TNI AL yang dengan mobile membeli kebutuhan untuk kapal perang dan kesatuan yang bertugas di wilayah tersebut.
Bagi para pedagang, seperti Aprimel, kedatangan personel TNI AL ini adalah berkah. Sayur-mayur segar, seperti kangkung, sawi, wortel, dan tomat yang dia jual, sering diborong dalam jumlah besar.
“Alhamdulillah, sangat terbantu. Kadang sayuran yang biasanya perlu waktu lama untuk laku, sekarang langsung habis dibeli TNI. Ini sangat membantu penghasilan kami sehari-hari,” ujar Aprimel dengan senyum mengembang. Rabu (17/9/2025).
Pembelian ini tidak dilakukan secara kecil-kecilan. TNI AL datang dengan mobil truk abu-abu khusus untuk mengangkut semua bahan kebutuhan. Mulai dari sayur-mayur segar, aneka bumbu dapur, hingga daging yang merupakan komponen vital untuk memastikan pasokan logistik dan gizi prajurit tetap prima selama menjalankan tugas.
Yang istimewa, fokus pembelian bukan hanya pada hasil bumi. Sebagai bagian dari kekuatan maritim, TNI AL juga memahami potensi utama Natuna, hasil laut. Ikan-ikan segar tangkapan nelayan setempat juga menjadi incaran utama tim logistik. Ikan segar seperti tongkol, kakap, dan kerapu dibeli dalam jumlah besar, memberikan suntikan rupiah yang signifikan bagi para nelayan di Natuna.
Praktik ini menunjukkan sebuah simbiosis mutualisme yang sangat baik. Di satu sisi, TNI AL mendapatkan pasokan logistik yang fresh, berkualitas, dan langsung dari sumber lokal.
Di sisi lain, masyarakat Natuna merasakan langsung manfaat ekonomi dari keberadaan TNI AL. Uang yang dibelanjakan langsung masuk ke kantong pedagang dan nelayan, menggerakkan roda perekonomian di tingkat akar rumput.
Aktivitas pembelian logistik ini bukanlah program insidental, melainkan bagian dari komitmen berkelanjutan TNI AL untuk memberdayakan ekonomi masyarakat di daerah penjagaan. Langkah strategis ini memiliki multi-effek:
1. Meningkatkan Pendapatan: Pedagang dan nelayan memiliki pasar yang pasti dengan pembelian dalam volume besar.
2. Menjaga Stabilitas Harga: Dengan terserapnya produk lokal, harga komoditas seperti sayur dan ikan menjadi stabil.
3. Memperkuat Rantai Pasok Lokal: TNI AL menjadi off-taker yang andal, yang mendorong produktivitas masyarakat.
4. Mempererat Hubungan TNI-Rakyat: Interaksi yang positif di pasar membangun kedekatan emosional dan rasa saling memiliki antara prajurit dan warga.
Kehadiran truk abu-abu TNI AL di Pasar Baru Ranai telah menjadi pemandangan yang dinantikan. Ia adalah simbol nyata bahwa menjaga kedaulatan negara juga berarti menjaga kesejahteraan masyarakatnya.
Praktik yang dilakukan oleh TNI AL di Natuna ini patut menjadi contoh bagaimana institusi negara dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang tangguh dan langsung menyentuh kehidupan masyarakat.
(Rk)
