Hadapi Ancaman di Laut, Kasal Dr. Muhammad Ali Gandeng Kampus Racik Teknologi Rahasia

Kasal Beri Kuliah Umum Di Seminar Nasional Teknologi Bawah Air Masa Depan Dalam Pertahanan
Kasal Beri Kuliah Umum Di Seminar Nasional Teknologi Bawah Air Masa Depan Dalam Pertahanan

SURABAYA – Karisma dan kedalaman ilmu seorang pemimpin tak hanya terlihat dari pangkat bintang empat di pundaknya, tetapi juga dari kemampuan menyentuh hati dan memicu semangat generasi penerus.

Figur tersebut terwujud dalam sosok Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) yang tidak hanya merupakan pimpinan tertinggi matra laut Republik Indonesia, tetapi juga seorang doktor yang berjiwa pendidik.

Baru-baru ini, karisma dan visi humanisnya tersebut kembali terpancar saat beliau memberikan kuliah umum dalam Seminar Nasional Teknologi Bawah Air yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, pada Jumat (12/9).

Kehadiran Kasal Muhammad ali di tengah para akademisi, peneliti, dan mahasiswa menegaskan komitmennya untuk membangun pertahanan maritim yang kuat melalui kolaborasi dan sumber daya manusia.

Seminar yang digelar di Research Center ITS ini bukan sekadar acara formal. Acara ini adalah pertemuan hati dan pikiran untuk satu tujuan, keamanan laut Indonesia.

Turut hadir perwakilan dari STTAL, Satuan Kapal Selam, PPNS, AAL, Koopskasel, dan Universitas Hang Tuah, menciptakan ekosistem pertahanan yang lengkap dari hulu ke hilir.

Dalam paparannya, Laksamana Muhammad Ali menekankan perspektif humanis bahwa wilayah laut Indonesia yang aman adalah kebutuhan mutlak bagi bangsa.

“Laut yang terlindungi tidak hanya berarti kedaulatan, tetapi juga stabilitas ekonomi dan keamanan dunia. Untuk itu, membangun TNI AL yang kuat adalah sebuah keharusan,” tegasnya, menyadarkan bahwa laut adalah urat nadi kehidupan bangsa.

Seminar ini mengusung semangat untuk merumuskan inovasi teknologi bawah air yang strategis. Namun, di balik teknis pertahanan, terselip pesan humanis yang mendalam, teknologi harus melayani manusia dan melindungi kedaulatan tanpa melupakan nilai-nilai kolaborasi.

Dr. Muhammad Ali percaya bahwa kekuatan pertahanan tidak bisa dibangun sendirian. Dibutuhkan sinergi erat antara TNI AL, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan industri pertahanan nasional. Kolaborasi inilah yang akan melahirkan gagasan dan solusi nyata untuk menjawab tantangan keamanan maritim di masa depan.

Dengan kepemimpinan yang karismatik dan visioner, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali tidak hanya memimpin dengan komando, tetapi juga menginspirasi dengan ilmu dan semangat gotong royong.

Keberhasilan menjaga laut Nusantara adalah tugas bersama, dan beliau adalah pemimpin yang memahami betul bahwa pondasinya adalah kolaborasi manusia-manusia terbaik bangsa.

(Gas/pen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *