PAPUA BARAT DAYA – Gerak taktis dan operasi tempur Prajurit TNI Angkatan Laut kembali menunjukkan hasil yang gemilang. Di bawah komando strategis Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, satuan elite Marinir berhasil melumpuhkan salah satu basis kelompok separatis di Papua.
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Mobile Yonif 10 Marinir/SBY Gobang IV berhasil menguasai lima titik Rumah Kaki Seribu yang dijadikan markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Wilayah Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Operasi yang dilaksanakan pada Senin (1/9/2025) ini merupakan pukulan telak bagi kelompok bersenjata yang selama ini meneror warga.
Keberhasilan operasi ini sejalan dengan prioritas dan visi Kasal Muhammad Ali dalam membangun Prajurit Jalasena yang tangguh, profesional, dan berjiwa patriotik untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bukti Keberhasilan Operasi
Dalam operasi tersebut, sejumlah barang bukti penting berhasil diamankan, antara lain, Senjata rakitan dan senjata tajam, Busur dan anak panah, Alat komunikasi (Handphone), Perlengkapan dan bendera Bintang Kejora, Solar Cell dan Accu (aki), Perahu ketinting.
Latar Belakang Operasi
Operasi penegakan kedaulatan ini dilaksanakan berdasarkan informasi intelijen mengenai keberadaan pimpinan kelompok separatis OPM, yaitu Manfret Fatem (Komandan Operasi Kodap IV Sorong Raya), Zeth Tamunete (Komandan Batalyon Buaya Kodap IV Soraya), dan Silas Ky (Komandan Batalyon Karif Hamid) yang bermarkas di Muara Oasin, Sungai Kamundan Bawah.
Kelompok ini telah lama menebar teror dengan melakukan sejumlah aksi kriminal, termasuk membunuh masyarakat sipil, menyerang Pos Tentara Nasional Indonesia (TNI), menghadang aparat keamanan, serta meneror dan menghambat aktivitas transportasi warga di Sungai Kamundan.
Tegasnya Komitmen TNI AL
Dansatgas Pamtas Mobile Yonif 10 Marinir/SBY, Letkol Mar Aris Moko, menegaskan bahwa operasi ini adalah bentuk ketegasan Prajurit Marinir TNI AL yang tergabung dalam Komando Operasi (Koops) Habema.
“Tidak ada ruang bagi kelompok makar bersenjata di tanah Papua. Marinir TNI AL akan terus mengejar, menekan, dan menghancurkan setiap ancaman yang mengganggu masyarakat dan mencoba merongrong kedaulatan NKRI,” tegas Aris Moko dengan penuh semangat.
Dia menambahkan bahwa dengan semangat tempur yang tinggi, satgasnya siap melanjutkan operasi hingga tuntas untuk memastikan keamanan masyarakat dan keutuhan setiap jengkal wilayah NKRI.
Cerminan Profesionalisme di Bawah Kepemimpinan Kasal
Keberhasilan taktis ini bukanlah suatu kebetulan. Ini adalah cerminan langsung dari profesionalisme dan kedigdayaan Prajurit Jalasena yang terus dibina dan ditempa.
Kesuksesan operasi Yonif 10 Marinir/SBY merupakan implementasi dari kebijakan dan kepemimpinan Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali yang memprioritaskan kesiapan operasional, pelatihan intensif, dan kesejahteraan prajurit.
Pembangunan kekuatan mental dan fisik serta alutsista yang modern di bawah komandannya telah membuahkan hasil nyata di medan operasi. Operasi gemilang di Maybrat ini membuktikan bahwa TNI Angkatan Laut, khususnya Korps Marinir, siap dan mampu menjawab setiap bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara, tepat seperti yang dicanangkan oleh Laksamana Muhammad Ali.
Dengan demikian, operasi ini tidak hanya meredam ancaman keamanan, tetapi juga memperkuat rasa aman bagi masyarakat Papua dan menunjukkan kepada dunia komitmen Indonesia yang tak tergoyahkan dalam menjaga persatuannya.
(Gea/pen)