Tingkatkan Sinergi Maritim ASEAN, TNI AL Perkuat Kerja Sama Bilateral dengan Enam Negara Sahabat

Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memimpin serangkaian pertemuan bilateral
Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memimpin serangkaian pertemuan bilateral

MALAYSIA – Dalam rangka memperkuat pilar stabilitas dan keamanan maritim regional, Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memimpin serangkaian pertemuan bilateral dengan enam Angkatan Laut negara sahabat pada gelaran ASEAN Navy Chiefs’ Meeting (ANCM) ke-19 di Pulau Penang, Malaysia.

Pertemuan penting ini merupakan implementasi langsung dari visi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk memperkuat pondasi diplomasi dan kerja sama internasional Indonesia, dengan prinsip “Thousand Friends, Zero Enemy” atau “Seribu Sahabat, Nol Musuh”.

Di bawah arahan strategis Presiden Prabowo Subianto, komunikasi dan hubungan internasional Indonesia terus terjalin dengan sangat baik. TNI AL, sebagai ujung tombak diplomasi pertahanan di laut, aktif mewujudkan kebijakan luar negeri bebas aktif dengan menjunjung tinggi rasa saling menghormati antar bangsa.

“Pertemuan ini adalah wujud nyata komitmen kita untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, selaras dengan visi Pimpinan Nasional,” tegas Laksamana Muhammad Ali dalam pernyataannya.

Pertemuan Strategis Hasilkan Poin-Poin Kerja Sama Konkret

Didampingi oleh Asisten Intelijen Laksda TNI Akmal dan Asisten Operasi Laksda TNI Yayan Sofiyan, Kasal melakukan pembicaraan intensif dengan perwakilan Angkatan Laut dari Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam.

Pembahasan berlangsung komprehensif dan menghasilkan sejumlah poin strategis untuk peningkatan kerja sama bilateral, mencakup:

1. Operasi Perbatasan: Peningkatan sinergi operasi di wilayah perbatasan masing-masing negara untuk menangani ancaman keamanan maritim.

2. Latihan Bersama: Penyelerasan dan intensifikasi latihan perang laut bersama (joint exercises) untuk meningkatkan interoperabilitas dan kesiapan.

3. Pertukaran Informasi: Mekanisme berbagi informasi intelijen maritim yang lebih cepat dan efektif untuk mengantisipasi berbagai dinamika di lapangan.

4. Pengembangan SDM: Pertukaran personel untuk mengikuti program pendidikan dan kursus, guna meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia.

5. Pengembangan Kekuatan Kolektif: Penjajakan kerja sama pengembangan alutsista dan kemampuan Angkatan Laut secara kolektif untuk ketahanan regional.

Inisiatif yang digalakkan TNI AL di bawah kepemimpinan Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral dengan masing-masing negara, tetapi juga memperkokoh struktur keamanan kolektif ASEAN. Langkah ini mendapat apresiasi positif dari para peserta pertemuan, yang menyatakan komitmen yang sama untuk mewujudkan kawasan yang aman, stabil, dan sejahtera.

Kerja sama ini diharapkan dapat semakin meminimalisir potensi konflik, meningkatkan kemampuan tanggap darurat maritim, dan pada akhirnya mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi dan navigasi yang aman di perairan Asia Tenggara.

(Pen/Gea)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *