DELI SERDANG – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memimpin delegasi TNI AL menuju Penang, Malaysia, untuk menghadiri pertemuan puncak ASEAN Navy Chiefs’ Meeting (ANCM) 2025.
Kedatangan Kasal di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Senin (18/8/2025), menjadi titik awal misi diplomasi maritim strategis Indonesia di kawasan.
Kasal dan rombongan disambut dengan hormat oleh Komandan Komando Daerah TNI AL I (Dankodaeral I) Laksamana Muda TNI Deny Septiana, didampingi Brigjen TNI Jasiman Purba beserta seluruh jajaran pejabat Kodaeral I. Kehadiran pimpinan TNI AL ini menegaskan kesiapan dan keseriusan Indonesia dalam forum maritim regional tersebut.
Pertemuan ANCM 2025 yang berlangsung pada 18-21 Agustus 2025 menjadi platform krusial bagi para pemimpin angkatan laut negara-negara ASEAN. Kehadiran Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali sebagai representasi utama Indonesia memiliki tujuan strategis multidimensi.
“Partisipasi TNI AL di forum internasional seperti ini merupakan salah satu wujud komitmen nyata kami untuk terus berperan aktif dalam diplomasi pertahanan maritim,” tegas Kasal, sebagaimana disampaikan oleh jubirnya.
Komitmen ini selaras dengan tugas konstitusional TNI AL dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan stabilitas jalur laut serta wilayah perairan Indonesia, baik di kawasan regional maupun global.
Agenda utama yang dibahas dalam ANCM 2025 meliputi peningkatan operasi keamanan maritim bersama, penanganan ancaman tradisional dan non-tradisional seperti bajak laut, penangkapan ikan ilegal, hingga penyelamatan di laut (Search and Rescue/SAR).
Forum ini juga menjadi ajang untuk memperkuat saluran komunikasi langsung (hotline) guna mencegah insiden dan kesalahpahaman di lapangan.

Selaraskan dengan Visi Maritim Pemerintah Prabowo Subianto
Kepemimpinan Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali di TNI AL berada dalam frame besar kebijakan pertahanan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah telah menegaskan fokus pada penguatan kekuatan maritim nasional sebagai tulang punggung kedaulatan dan prosperity bangsa.
Keikutsertaan aktif dalam ANCM 2025 merupakan implementasi langsung dari visi tersebut. Ini bukan sekadar pertemuan seremonial, tetapi langkah taktis untuk:
1. Memperkuat Positioning Indonesia: Menegaskan peran Indonesia sebagai negara poros maritim yang responsible dan diperhitungkan di ASEAN.
2. Transfer Teknologi dan Kapasitas: Membuka peluang kerja sama alih teknologi pertahanan, latihan bersama, dan peningkatan kapabilitas kapal dan sistem persenjataan TNI AL.
3. Menjaga Stabilitas Kawasan: Menjaga Laut Natuna Utara dan Selat Malaka sebagai jalur pelayaran yang aman dan stabil, yang vital bagi perekonomian Indonesia dan dunia.
Dengan semangat “Jalesveva Jayamahe” (Di Laut Kita Jaya), keikutsertaan Kasal dalam ANCM 2025 diharapkan dapat membawa hasil konkret yang tidak hanya memperkuat postur TNI AL, tetapi juga mendukung stabilitas kawasan dan kepentingan nasional Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
(Gea/pen)