SELAT MALAKA – Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tak hanya dirayakan di darat, tetapi juga di lautan. Prajurit Jalasena yang tergabung dalam Satgas Muhibah Diplomasi Duta Bangsa Kartika Jala Krida (KJK) 2025 menggelar upacara khidmat di atas geladak KRI Bima Suci saat melintasi Selat Malaka menuju Penang, Malaysia.
Dipimpin oleh Komandan KRI Bima Suci sekaligus Dansatgas KJK 2025, Letkol Laut (P) Sugeng Hariyanto, upacara ini menjadi simbol kebanggaan dan kecintaan terhadap Tanah Air.
Mengusung tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, momen ini diharapkan memperkuat semangat persatuan bangsa di tengah misi diplomasi global.
KRI Bima Suci tidak hanya membawa prajurit TNI AL, tetapi juga Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-72 serta peserta ASEAN Plus Cadet Sail (APCS) 2025. Kegiatan ini menjadi ajang mempererat kerja sama maritim regional sekaligus mempromosikan citra positif Indonesia di kancah internasional.
Dalam pesannya, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menekankan pentingnya menjaga nama baik bangsa dan memperkuat hubungan dengan negara-negara yang disinggahi. “Jadilah duta bangsa yang membawa keharuman nama Indonesia di mata dunia,” tegas Kasal Muhammad Ali.
Pelaksanaan upacara kemerdekaan di atas kapal perang menjadi bukti kesiapan dan kesetiaan TNI AL dalam menjaga kedaulatan NKRI, bahkan di wilayah perairan internasional. Selat Malaka, sebagai salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, dipilih sebagai lokasi strategis untuk memperlihatkan kehadiran dan kontribusi Indonesia dalam menjaga stabilitas keamanan maritim global.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Satgas KJK 2025 akan melanjutkan misi ke Penang, Malaysia, sebagai bagian dari rangkaian tugas diplomasi dan pelatihan bersama.
Dengan semangat “Jalesveva Jayamahe” (Di Laut Kita Jaya), prajurit TNI AL dan taruna AAL siap menghadapi tantangan global sambil terus mengibarkan bendera merah putih dengan penuh kebanggaan.
(Pen/Gea)