GURINDAM.ID – Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, membutuhkan pertahanan maritim yang kuat.
Di bawah kepemimpinan Presiden ke-8, Prabowo Subianto, pemerintah semakin fokus memperkuat kedaulatan laut melalui penguatan armada TNI Angkatan Laut.
Salah satu pilar utama dalam strategi ini adalah PT PAL Indonesia, perusahaan manufaktur maritim terbesar di Tanah Air, yang terus membuktikan perannya dalam pemeliharaan, perbaikan, dan modernisasi kapal perang (Maintenance, Repair, and Overhaul/MRO).

PT PAL Indonesia: Garda Terdepan Kemandirian Alutsista Laut
Menurut rilis pers yang diterima Gurindam.id, PT PAL Indonesia telah menyelesaikan sejumlah proyek strategis, termasuk Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO), Mid-Life Modernization (MLM), dan Refurbishment untuk 41 kapal TNI AL yang masih aktif bertugas. Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, menegaskan bahwa kesiapan tempur armada laut sangat bergantung pada industri pertahanan dalam negeri yang kompeten.
“Sampai saat ini, PT PAL telah menyelesaikan MRO, MLM, hingga Refurbishment terhadap 41 kapal TNI AL yang masih aktif beroperasi,” ujar Kaharuddin.
Salah satu bukti nyata kemampuan PT PAL Indonesia adalah keberhasilan dalam, Mid-Life Modernization (MLM) KRI Malahayati-362, Overhaul KRI Cakra (kapal selam), Refurbishment 41 Kapal Republik Indonesia (KRI).
Proyek-proyek ini membuktikan bahwa insinyur dan teknisi Indonesia mampu mengerjakan pekerjaan berstandar tinggi, mulai dari kapal permukaan hingga kapal selam.
Penguasaan teknologi MRO dan MLM memberikan keuntungan ganda bagi Indonesia:
1. Ketahanan Pertahanan, mengurangi ketergantungan pada pihak asing dan meminimalkan risiko embargo atau hambatan politik.
2. Penghematan Devisa, pengerjaan di dalam negeri menghemat devisa negara.
3. Peningkatan SDM Lokal, menyerap tenaga kerja ahli dalam negeri dan mendorong pertumbuhan industri komponen maritim lokal.
Dengan pengalaman puluhan tahun dan penerapan standar kualitas internasional, PT PAL Indonesia tidak hanya membangun kapal baru, tetapi juga memastikan siklus hidup alutsista laut nasional tetap optimal. Perusahaan ini menjadi pusat pengembangan teknokrat maritim yang berperan langsung dalam memperkuat kedaulatan Indonesia di lautan.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia semakin serius dalam memperkuat pertahanan maritim. Dukungan PT PAL Indonesia sebagai tulang punggung industri pertahanan laut membuktikan bahwa bangsa ini mampu mandiri dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah perairannya.
Dengan terus meningkatkan kapabilitas MRO dan MLM, Indonesia siap menghadapi tantangan keamanan maritim di masa depan.
(Gea/rk)