JAKARTA – TNI Angkatan Laut (AL) di bawah komando Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali terus memperkuat sinergi dengan Bea Cukai dalam menjaga kedaulatan negara, khususnya pencegahan penyelundupan barang ilegal.
Kolaborasi ini mencakup penegakan hukum di wilayah pelabuhan, darat, pengamanan barang bukti, serta proses hukum terkait.
Hal tersebut disampaikan Panglima Komando Armada RI (Pangkoarmada RI) Laksdya TNI Dr. Denih Hendrata dalam konferensi pers di Gudang CDC Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/8).
Turut hadir Dirjen Bea Cukai Letjen TNI (Purn) Djaka Budi Utama, Pangkoarmada I Laksda TNI Fauzi, Dankodaeral III Laksda TNI Uki Prasetia, dan Kadispenal Laksma TNI Tunggul.
Dalam operasi gabungan, TNI AL dan Bea Cukai berhasil menggagalkan sejumlah upaya penyelundupan bernilai triliunan rupiah. Salah satu yang terbesar adalah pengungkapan 10 kontainer ballpress ilegalĀ di Pontianak pada 6-7 Agustus 2025.
Barang senilai Rp14 miliar ini diamankan oleh Tim Satgas Kodaeral XII bersama Kanwil DJBC Kalbagbar.
Pengembangan penyelidikan pada 9 Agustus 2025 mengungkap jaringan lintas wilayah, dengan pengamanan 3 kontainer ballpress tambahan (senilai Rp1,51 miliar) di Tanjung Priok yang diangkut KM. Eagle Mas dari Pontianak.
Selain itu, TNI AL juga menggagalkan penyelundupan 50 ton pasir timah ilegal dari Bangka Belitung (Babel) ke Malaysia melalui pelabuhan ilegal. Selama Januari-Agustus 2025, Lanal Babel telah menghentikan 3 upaya penyelundupan dengan total nilai Rp15,49 miliar.
Total Kerugian Negara yang Diselamatkan Capai Rp14,8 Triliun
Sepanjang 2025, Koarmada RI dan jajarannya baik secara mandiri maupun bersama instansi terkait telah mengungkap berbagai kasus penyelundupan, termasuk narkoba, illegal mining, rokok, Bahan Bakar Larangan (BBL), miras/mikol, komoditas pangan, BBM, dan satwa dilindungi. Total kerugian negara yang berhasil dicegah mencapai Rp14,8 triliun.
“Keberhasilan ini adalah hasil sinergi intelijen dan kolaborasi antar-stakeholder, termasuk pemantauan bersama TNI AL dan Bea Cukai, untuk mempersempit ruang gerak pelaku ilegal di perairan Indonesia,” tegas Laksdya Denih.
Dalam kesempatan terpisah, Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan patroli dan operasi penegakan hukum laut (Gakkumla) guna mencegah illegal activity di wilayah perairan dan yurisdiksi Indonesia.
“Komitmen TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia tetap menjadi prioritas utama,” tegas Ali.
Dengan langkah strategis ini, TNI AL dan Bea Cukai terus membuktikan keseriusan dalam memberantas kejahatan lintas batas, melindungi ekonomi nasional, dan menjaga stabilitas keamanan maritim Indonesia.
(Pen/gea)