BANDUNG – Presiden Republik Indonesia sekaligus Panglima Tertinggi TNI, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, dijadwalkan melantik Wakil Panglima TNI dan sejumlah pejabat tinggi militer dalam Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung, Minggu (10/8/2025).
Posisi Wakil Panglima TNI yang sempat lowong sejak 1999 ini diaktifkan kembali melalui Perpres Nomor 66 Tahun 2019 Jabatan ini memegang peran strategis, termasuk menggantikan Panglima TNI jika berhalangan dan mengoordinasikan operasi gabungan antar-matra.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, membenarkan rencana pelantikan langsung oleh Presiden Prabowo. Namun, nama calon resmi belum diumumkan.
“Pelantikan memang masuk agenda resmi, tetapi nama yang akan dilantik masih dalam tahap finalisasi,” ujar Sianturi kepada wartawan, Rabu (6/8/2025).
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa kandidat harus memenuhi syarat utama berpangkat jenderal bintang empat dan memiliki rekam jejak kepemimpinan kuat.
“Kami memprioritaskan integritas, kompetensi, dan kesiapan mengemban tugas strategis,” tegas Agus.
Profil 3 Kandidat Potensial Wakil Panglima TNI
Berdasarkan analisis internal dan sumber militer, berikut tiga perwira tinggi yang paling diunggulkan,
1. Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (KSAD)
Lulusan Akmil 1992, berpengalaman di satuan elit Kopassus dan Paspampres.
Eks Pangkostrad dan kini menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Keunggulan Ahli operasi darat dan keamanan nasional.
2. Laksamana TNI DR. Muhammad Ali (KASAL)
Lulusan AAL 1989, pernah menjadi Ajudan Wapres Boediono, Mantan Pangkogabwilhan I, kini Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).
Keunggulan, Spesialis pertahanan maritim dan operasi gabungan.
3. Marsekal TNI M. Tonny Harjono (KSAU)
Lulusan AAU 1993 pernah menjadi Ajudan Presiden Jokowi, Eks Pangkoopsudnas, kini Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Keunggulan, Ahli strategi udara dan pertahanan siber.
Mengapa Jabatan Ini Penting?
Wakil Panglima TNI memiliki tugas krusial, termasuk, membantu Panglima dalam kebijakan pertahanan dan doktrin militer. Memastikan interoperabilitas TNI AD, AL, dan AU. Menjadi penghubung antara TNI dan pemerintah.
Diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di antara Samudra Hindia dan Pasifik, memiliki kekayaan alamnya yang tak tertandingi, dengan luas wilayah 1,904,569 km2. Dengan garis pantai 54.716 km.
Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai destinasi unik yang menawarkan keindahan alam yang beragam dan kekayaan budaya yang memikat.
Indonesia dijuluki negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau yang dihuni lebih dari 360 suku bangsa. Namun faktanya Indonesia bukanlah negara dengan jumlah pulau terbanyak didunia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dikatakan negara kepulauan adalah suatu negara yang terbentuk dari banyak pulau, atau keseluruhannya terdiri lebih dari satu pulau.
Sementara, negara dengan jumlah pulau terbanyak adalah negara yang memiliki pulau melebihi negara lain di dunia, namun negara tersebut terbentuk dari satu pulau besar yang dikelilingi oleh sejumlah pulau kecil lainnya, bukan terbentuk dari gugusan pulau seperti Indonesia.
(Gea)