Letjen TNI Richard Taruli Horja Tampubolon, Sosok Pejuang dari Toba Jendral Baret Merah

Letnan Jenderal TNI Richard Taruli Horja Tampubolon
Letnan Jenderal TNI Richard Taruli Horja Tampubolon

GURINDAM.ID – Dari tanah Batak yang kaya akan sejarah dan semangat juang, lahir seorang perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang namanya kini harum di kancah pertahanan nasional. Letnan Jenderal TNI Richard Taruli Horja Tampubolon, putra asli Lintong Nihuta, Toba, resmi menjabat sebagai Kepala Staf Umum TNI (Kasum TNI) sejak 24 Juli 2024.

Posisi ini menempatkannya sebagai salah satu petinggi TNI yang bertanggung jawab mengoordinasikan seluruh matra pertahanan Darat, Laut, dan Udara. Lantas, seperti apa perjalanan karier militer sang jenderal hingga mencapai puncak komando ini?

Lahir pada 24 Mei 1969, Richard Tampubolon mengawali pendidikan menengahnya di SMA Xaverius 2 Palembang (1988) sebelum memutuskan untuk mengabdi di dunia militer. Ia lulus dari Akademi Militer (Akmil) tahun 1992 dengan kecabangan Infanteri (Kopassus) sebuah pilihan yang membawanya ke medan operasi paling berbahaya di Indonesia.

Sebagai prajurit Kopassus, Richard Tampubolon terlibat dalam berbagai operasi militer, termasuk Operasi Militer di Timor-Timur (1998), Kepala Operasi (Kaops) Nemangkawi I di Papua Di bawah komandonya, pasukan berhasil merebut markas Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan menetralisir sejumlah pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB).

Tak hanya di medan perang, ia juga pernah memimpin Sub Kontingen Sea Games XXXVI (2011) di Palembang, menunjukkan kemampuan diplomasi dan manajemen di luar tugas militer murni.

Jejak Karir yang Moncer, Dari Kopassus Hingga Pangkogabwilhan III  

Sebelum menjadi Kasum TNI, Richard Tampubolon telah memegang berbagai posisi strategis, di antaranya, Wadanjen Kopassus (2017-2018), Pangdam XVI/Pattimura (2021-2022), Irjenad (2022-2023), Pangkogabwilhan III (2023-2024) – Memimpin operasi gabungan di wilayah timur Indonesia.

Pengalaman luasnya di berbagai lini TNI inilah yang membuatnya dipercaya memegang tampuk Staf Umum TNI, posisi kunci dalam struktur pertahanan nasional.

Sebagai putra Toba, Letjen TNI Richard Tampubolon membuktikan bahwa asal usul bukanlah penghalang untuk mencapai puncak karier di TNI.

Namanya kini disejajarkan dengan jenderal-jenderal besar Indonesia lainnya, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya dari Sumatera Utara.

“Dari Lintong Nihuta untuk Indonesia” itulah semangat yang terus dibawanya dalam setiap pengabdian.

Akankan Sosok Jendral Baret Merah gagah berani, akan menjadi Wakil Panglima TNI segera di Presiden Prabowo Subianto pada Minggu 10 Agustus 2025 mendatang.

Dimana Posisi Wakil Panglima TNI sudah kosong selama 25 tahun dan terakhir kali ditempati oleh Jenderal (Purn) Fachrul Razi.

(Rk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *