TNI AL dan Inggris Lakukan Latihan Bersama di Laut Banda, Tingkatkan Kerja Sama Keamanan Maritim

Foto Pusat Penerangan TNI Angkatan Laut Indonesia
Foto Pusat Penerangan TNI Angkatan Laut Indonesia

MALUKU – Unsur kapal perang dan pesawat udara TNI AL, termasuk KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Frans Kaisiepo-368, KRI Kapak-625, KRI Hampala-880, serta Pesawat CN 235 P-8306, melaksanakan Passing Exercise (Passex) dengan United Kingdom Carrier Strike Group (UK CSG) pimpinan HMS Prince of Wales di Laut Banda, tepatnya di barat daya Pulau Buru, Maluku, Kamis (31/7).

Latihan ini melibatkan armada kapal induk Inggris yang terdiri dari HMS Prince of Wales (R-09), HMS Dauntless (D-33), HMCS Ville de Quebec (332), HMNOS Roald Amundsen (F-311) dan RFA Tidespring (A-136).

Passex merupakan latihan manuver bersama antara kapal perang dari negara berbeda saat bertemu di laut, bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas dan kerja sama keamanan maritim.

TNI AL menyambut baik kedatangan armada Inggris yang melintasi perairan Indonesia melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia III (ALKI III).

Latihan ini menjadi bukti komitmen TNI AL dalam menjaga kedaulatan laut sekaligus memperkuat diplomasi maritim internasional.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menegaskan pentingnya peningkatan kerja sama keamanan maritim guna menjaga stabilitas perairan nusantara.

“Latihan ini menunjukkan profesionalisme prajurit TNI AL dan kesiapan kita dalam menjalin kemitraan strategis dengan negara sahabat,” ujarnya.

Passex antara TNI AL dan UK CSG mencakup latihan komunikasi, navigasi, serta prosedur keselamatan di laut. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia dalam memperkuat pertahanan maritim dan mendukung kebebasan navigasi sesuai hukum internasional.

Keikutsertaan TNI AL dalam latihan ini juga memperlihatkan kemampuan alutsista Indonesia dalam operasi maritim modern, sekaligus memperluas jaringan kerja sama global untuk menjaga keamanan laut regional.

Apa Dampaknya bagi Indonesia?

1. Memperkuat Diplomasi Maritim Kerja sama dengan Inggris membuka peluang kolaborasi pertahanan lebih luas.

2. Meningkatkan Kapabilitas TNI AL Latihan bersama memperkaya pengalaman operasional prajurit.

3. Menjaga Kedaulatan di ALKI Kehadiran TNI AL menegaskan pengawasan aktif di perairan strategis Indonesia.

Dengan latihan ini, TNI AL kembali membuktikan perannya sebagai penjaga kedaulatan maritim Indonesia yang profesional dan siap bersinergi dengan mitra global.

(Pen/gea)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *