KRI Bima Suci Berlayar untuk Diplomasi dan Pendidikan Taruna di Bawah Komando Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali

KRI Bima Suci adalah kapal layar latih terbesar milik TNI AL
KRI Bima Suci adalah kapal layar latih terbesar milik TNI AL

SURABAYA – Kapal latih kebanggaan TNI AL, KRI Bima Suci, kembali mengibarkan layarnya dalam misi Muhibah Diplomasi Duta Bangsa dan Latihan Pelayaran Kartika Jala Krida (KJK) bagi Taruna Akademi TNI AL (AAL) Angkatan ke-72.

Pelayaran ini menjadi bagian dari upaya TNI AL, di bawah kepemimpinan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, untuk memperkuat diplomasi maritim sekaligus membentuk karakter dan profesionalisme calon perwira TNI AL.

Muhibah Diplomasi Duta Bangsa
Muhibah Diplomasi Duta Bangsa

 

Upacara pemberangkatan KRI Bima Suci digelar di Dermaga Madura Ujung, Markas Koarmada II Surabaya, dipimpin langsung oleh Panglima Koarmada II Laksda TNI I G. P. Alit Jaya, didampingi Wakil Gubernur AAL Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono.

Kapal yang menjadi penerus legendaris KRI Dewaruci ini akan berlayar selama 60 hari, menempuh rute sejauh 6.895 mil laut, melintasi empat negara ASEAN: Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, sebelum kembali ke Indonesia.

“KRI Bima Suci bukan sekadar kapal latih, melainkan duta bangsa yang membawa misi persahabatan dan keunggulan TNI AL di mata internasional,” tegas Laksda Alit Jaya dalam sambutannya.

Di bawah komando Letkol Laut (P) Sugeng Hariyanto, KRI Bima Suci tidak hanya menjalankan tugas diplomasi, tetapi juga menjadi sekolah terapung bagi 97 Taruna AAL serta peserta dari Akademi Militer (Akmil) dan Akademi Angkatan Udara (AAU).

Mereka akan mempraktikkan navigasi astronomi, manuver kapal, serta teknik operasi laut dalam kondisi riil sebuah pengalaman yang tidak tergantikan dalam pendidikan kemaritiman.

Selain itu, kapal ini juga membawa 60 peserta Asean Plus Cadet Sail (APCS) 2025, terdiri dari taruna angkatan laut negara-negara ASEAN dan mitra seperti Australia, China, India, hingga Uni Emirat Arab.

Program ini memperkuat kerja sama maritim regional sekaligus mempromosikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Selama pelayaran, sejumlah agenda penting akan dilaksanakan, termasuk Courtesy Call kepada pejabat pemerintah dan militer di negara singgahan.

Kunjungan ke KBRI untuk mempererat hubungan dengan WNI di luar negeri.

Cocktail Party dan Display Genderang Suling Taruna AAL sebagai ajang promosi budaya Indonesia.

Sport Activity dan kirab kota untuk memperlihatkan semangat kebersamaan TNI AL.

Dalam pesannya, Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menekankan pentingnya menjaga reputasi TNI AL dan Indonesia di kancah global. “Jadilah duta yang mencerminkan profesionalisme, kedisiplinan, dan kehangatan bangsa Indonesia. Manfaatkan setiap kesempatan untuk belajar dari negara lain, sekaligus perkenalkan keunggulan maritim kita,” ujarnya.

Kasal Muhammad Ali juga menyoroti peran KRI Bima Suci dalam mendukung kebijakan Global Maritime Fulcrum, di mana diplomasi maritim menjadi instrumen vital dalam memperkuat posisi Indonesia di forum internasional.

Sejak bergabung dengan jajaran TNI AL pada 2017, KRI Bima Suci telah menyelesaikan 8 pelayaran muhibah. Kapal ini menjadi simbol kejayaan maritim Indonesia, sekaligus bukti nyata komitmen TNI AL dalam menyiapkan generasi penerus yang tangguh di laut.

Dengan semangat Jalesveva Jayamahe (“Di Laut Kita Jaya”), pelayaran ini diharapkan tidak hanya meninggalkan kesan positif di negara-negara yang disinggahi, tetapi juga memperkaya wawasan dan pengalaman taruna sebagai calon pemimpin TNI AL di masa depan.

Layar terkembang, semangat membara KRI Bima Suci siap mengibarkan Merah Putih di samudera.

(Pen/gea)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *