JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali mengumumkan pembentukan Komando Gabungan Pertahanan Pantai (Kogaphantai) sebagai bagian dari validasi organisasi TNI AL.
Satuan baru ini akan berada di bawah Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) yang merupakan pengembangan dari Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal).
Menurut KASAL, Kogaphantai dirancang untuk menghadang serangan amfibi musuh dan memperkuat pertahanan wilayah pesisir. “Kogaphantai memahami medan pantai dengan baik, sehingga efektif dalam operasi anti-amfibi,” tegas kasal Muhaamad Ali dikutip gurindam id, dalam keterangannya di Ksatrian Hartono Marinir, Cilandak, Jakarta (25/7).
Ke depan, satuan ini akan dilengkapi dengan sistem pertahanan pantai (coastal defence) canggih untuk menahan serangan musuh di laut sebelum mencapai daratan. “Kami sedang mengajukan coastal defence sebagai prioritas alutsista dalam Renstra 2024-2029,” ujarnya.
KASAL Muhammad Ali juga menegaskan komitmen TNI AL mendukung Asta Cita Prabowo Subianto dalam penguatan kemandirian industri pertahanan maritim, “70% alutsista TNI AL adalah produk dalam negeri, bahkan diekspor ke negara lain, seperti kapal dan pesawat patroli,” jelas Kasa Muhammad Ali berbagai kesempatan dan disiarkan melalui siaran YouTube TNI AL.
Dia menambahkan, “Kedaulatan negara adalah harga mati. Kami tak akan mundur dalam menjaga NKRI.” lugasnya.
Sejak akhir 2024, TNI AL telah merencanakan pengadaan coastal defence untuk menghalau operasi amfibi musuh. Sistem ini diharapkan mampu menghentikan manuver lawan di laut, mencegah infiltrasi ke darat.
Dengan langkah ini, TNI AL semakin memperkuat postur pertahanan maritim Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan keamanan wilayah perairan.
(Pen/gea)
